Camat Ende Selatan, H. Gadir Dean |
Ende,KP
Gedung asrama yang dihuni para penyandang cavat didalam lingkungan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Ende, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, terbakar. Diduga kuat terbakarnya gedung asrama SDLBN akibat hubungan arus pendek (korsleting). Api yang membakar asrama SDLBN berasal dari dalam plafon yang merambat membakar kayu pada bangunan tersebut. Beruntung aparat SatPol PP dan Damkar merespons cepat informasi tersebut, sehingga api bisa dikendalikan dan tidak terjadi kebakaran besar.
Camat Ende Selatan, H. Gadir Dean, kepada media ini dilokasi SDLBN Ende mengatakan, terbakarnya gedung asrama SDLBN diperkirakan akibat hubungan arus pendek, apalagi bangunan asrama ini termasuk bangunan tua. Setelah mendapat infirmasi dari Rt, Lurah, dan warga sekitar, kita langsung menghubungi tim pemadam kebakaran untuk mengamankan dan meminimalisasi kebakaran.
" Sebagai pimpinan wilayah, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada petugas Damkar dan aparat SatpolPP yang sigab menaggapi laporan. Perugas langsung turun kelokasi untuk melakukan pemadaman api yang menjalar didalam plafon bangunan tersebut. Kita dari pihak kecamatan juga akan membuat laporan resmi kepada pemerintah melalyi BPBD untuk mendapat bantuan renovasi gedung tersebut. Ini harus menjadi prioritas utama karena asrama ini ditempati anak-anak cacat yang bersekolah di SDLB Negeri Ende. Kita juga berharap.ada dukungan dan bantuan dari semua pihak menyikapi kejadian ini untuk membantu sesama saudara kita yang memiliki keterbatasan secara fisik." tegas Camat H. Gadir Dean.
Informasi lain yang diterima media ini dari Ibu Ruly, guru kelas III Tuna Rungu Wicara, menyebutkan, peristiwa terbakarnya plafon dan tiang kuda-kuda bangunan asrama tepat pukul 10.45 Wita. Awalnya disaksikan oleh kedua orang guru kelas yang melihat kepulan asap keluar dari sela-sela atap seng. Dalam kepanikan paea guru berusaha menyelamatkan anak- anak dan barang yang berada dilokasi asrama.
"Saat kejadian saya sedang mengajar didalam ruang kelas. Saat mendengar teriakan dua orang guru bahwa gedung asrama SDLBN terbakar, kami semua panik dan berusaha menyelamatkan anak-anak dan sejumlah barang dari dalam asrama. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Untuk sementara hanya terjadi kerusakan fisik pada bangunan asrama yang usianya sudah tua. Sedangkan murid-murid lainnya kita amankan di depan halaman untuk dievakuasi jika terjadi kebaranan besar. Kami berharapada kepedulian dari pemerintah daerah, membantu merenovasi gedung asrama yang selama ini ditempati anak-anak yang memiliki kekurangan secara fisik." Ungkab Ibu Ruly.
Pantauan media ini langsung diloksai SDLBN Negeri Ende, aparat SatpolPP dan Damkar bekerja cepat meadamkan api yang menjalar didalam plafon asrama SDLBN. Petugas Damkar menjebol sejumlah plafon untuk memadamkan api. Beruntung api dapat dikendalikan sehingga tidak terjadi kevaran besar yang bisa merambat pada gedung lain dan rumah penduduk. Terlihat pula mobil tangki milik Sempati Air Bersih, menurunkan tiga unit mobil tangki untuk menyuplai air bagi mobil Damkar. Kehadiran mobil tangki Sempati Air Bersih sebagai wujut kepedulian dalam membantu sesama.(kp/tim)