Yayasan Tana Nua Cetus Gerakan Buka Tutup Lokasi Tangkapan Gurita

Bupati Ende, H. Djafar Achmad, meninjau lokasi penutupan sementara arel penangkapan gurita

Ende,KP

Tiga dekade sudah yayasan Tana Nua Flores memberikan pendampingan bagi para petani diwilayah pedesaan. Pendampingan dan penyuluhan yang dilakukan yayasan Tana Nua bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam bidang pertanian, sekaligus upaya peningkatan pendapatan bagi para petani. Dampaknya sungguh terasa, produsi pertanian mengalami peningkatan yang berdampak pada peningkatan pendapatan. Sukses dibidang pertanian, kini yayasan Tana Nua kembali hadir dengan program pendampingan bagi nelayan penangkap gurita, didesa Arubara, Kecanatan Ende Selatan, kabupaten Ende. Untuk meningkatkan kualitas dan hasil tangkapan gurita, yayasan Tana Nua kembali mencetuskan program buka tutup lokasi tangkapan gurita. Program buka tutup lokasi tangkapan gurita untuk pertama kalinya diterapkan di provinsi NTT. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan bagi para nelayan dan juga kualitas gurita yang dihasilkan sesuai dengan tuntutan pasar.

Bupati Ende, H. Djafar Achmad, mengapresiasi langkah dan terobosan yang dilakukan yayasan Tana Nua Flores. Dalam sambutannya saat membuka kegiatan pembukaan penutipan sementara lokasi penangkapan gurita, Kamis 4/11, Bupati Djafar meminta masyarakat kususnya nelayan gurita dan OPD memberikan dukungan dengan berbagai program produktif lainnya. 


"Sebagai Bupati, saya memberikan apresiasi dan dukungan kepada yayasan Tana Nua yang sudah melakukan pendampingan bagi para nelayan penangkap gurita di desa Arubara. Bagi saya ini hal baru yang sangat luar biasa manfaatnya untuk peningkatan ekonomi bagi nelayan penangkap gurita. Waktu saya dilaporkan untuk membuka kegiatan pembukaan penutipan sementara lokasi tangkapan gurita, saya kaget. Baru pertama bagi saya untuk kegiatan seperti ini. Setelah mendengar pemaparan dan penjelasan baik dari para nelayan maupun dari yayasan Tana Nua, saya meminta OPD lingkup Pemkab Ende memberikan dukungan, dengan berbagai program produktif lainnya. Ini hal yang sangat positif ditengah pandemi, ada lembaga yang konsisten membanti pemerintah, dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Pimponan OPD terkait dan OPD lainnya bisa sertakan dengan program pariwisata dan program ekonomi kreatif lainnya, sehingga masyarakat bisa mandiri dan sejahterah. Ini potensi yang sangat besar dan harus kita kembangkan dengan memberikan dukungan lewat program pemberdayaan untuk mempercepat peningkatan pendapatan bagi masyarakat. Saya juga meminta bagi nelayan untuk tidak lagi menghunakan bahan peledak untik menangkap ikan. Harus bisa dipastikan dan menjadi komitmen bersama desa Arubara harus bebas dari bom ilan. Ini akan merusak terumbu karang dan akan mendatangkan kerugian bagi kita sendiri." tegas Bupati Djafar.

Usai membuka kegiatan penutupan sementara lokasi penangkapan gurita,Bupati  Djafar langsung meninjau lokasi penutupan sementara dan juga memancing perdana di area  yang selama tiga bulan ditutup sementara oleh  nelayan Arubara bersama Yayasan Tana Nua Flores. Bupati Djafar yang didampingi oleh beberapa pimpinan OPD,  direktur Yayasan Tana Nua, Bernadus Sambut dan sejumlah wartawan, berlayar menuju area  penutupan gurita sekitar tiga kilometer dari bibir pantai Arubara. Bupati Djafar meninjau dan membuka area penutupan dan dan memancing gurita perdana di area tersebut. Setelah dibuka maka  nelayan diperbolehkan memancing di area tersebut dan kemudian ditutup lagi untuk berkembangbiak gurita.


Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan terobosan yang dilakukan nelayan Arubara  dan  yayasan Tana Nua Flores adalah hal baru, yaitu sistem buka tutup area tangkapan gurita. Gurita di perairan Arubara memiliki potensi besar yang mesti dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Arubara.Bupati Djafar meminta pemerintah melakukan pendampingan kepada nelayan dengan berbagai program pengolahan, agar gurita tidak dijual mentah keluar Arubara. Gurita Arubar harus diolah menjadi aneka kuliner, yang menarik minat orang datang ke Arubara.

"Kita dorong Arubara  jadi pusat kuliner gurita agar tidak dijual mentah. Bisa diolah dengan berbagai aneka dan bentuk kuliner, dengan desitambah desain serra spot bagi wisatawan, Arubara kita jadikan pusat kuliner gurita. Terobosan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat ditengah lesunya perekonomian masyarakat saat ini." ungkap Bupati Djafar.

Direktur  Yayasan Tana Nua Flores, Bernadus Sambut, dalam.sapaannya mengatakan, sejak tahun 2019 yayasan Tana Nua sudah memberikan  pendampingan bagi para nelayan di Arubara. Pendampingan yang dilakukan bertujuan agar gurita tetap berkembang biak dengan baik sehingga muti dan kualitas gurita sesuai permintaan pasar. Disamping itu tujuan lainnya agar para nelayan bisa menjaga dan melestarikan  ekosistem laut, sehingga potensi tangkapan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi para nelayan. Kegiatan hari ini dengan membuka lokasi penutupan sementara tangkapan gurita yang ditutup selama tiga bulan sejak tanggal  28 Juli 2021 lalu.


"Kita memberikan pendampingan bagi para nelayan penangkap gurita sejak tahun 2019 lalu. Berangkat dari berbagai keluhan dan terus menurunnya harga penjualan gurita, Yayasan Tana Nua hadir memberikan pendampingan, pelatihan, bahkan mengirim oara nelayan untuk studi banding di Tual, Sulawesi Selatan. Tujuan kita untuk meningkatkan ekonomi bagi para nelayan penagkap gurita dengan tetap menjaga ekosistem laut sebagai sumber mata pencaharian bagi para nelayan. Penutupan Sementara dimulai pada tanggal  28 Juli lalu,  dengan harapan gurita bertambah banyak serta memiliki ukuran yang lebih besar sesua permintaan pasar. Kalau gurita hasil tangkapan nelayan memiliki kwalitas dan berat yang sangat bagus, maka akan mempengaruhi pendapat bagi para nelayan. Setelah dibuka kedepanya akan ditutup lagi. Selama pendampingan Yayasan Tana Nua, pendapatan nelayan gurita selama tiga tahun ini mencapai 153 juta lebih. Komitmen kita memberikan pendampingan, pemahaman, serta pelatihan untuk menambah wawasan bagi para nelayan, sekaligus dalam upaya peningkatan ekonomi bagi para nelayan. Kita berharap Pemda Ende bisa memberikan dukungan dan sentuhan dalam berbagai program, sebagai upaya bersama percepatan kesehahterahan bagi masyarakat nelayan."jelas Bernadus Sambut.

Sementara itu, Ketua kelompok nelayan Arubara, Muhamad Iksan, mengatakan, nelayan mendukung program pendampingan dari yayasan Tana Nua Flores, karena sistem ini memberikan harapan positif bagi  para nelayan. Saat ini nelayan masih melakukan penangkapan dengan peralatan seadanya dengan sistim yang masih sangat tradisional.  Nelayan Arubara mengharapkan bantuan dan fasilitas penangkapan dari pemerintah untuk meningkatkan hasil tangkapan.

"Kita berterima kasih atas pendampingan yang sudah diberikan yayasan Tana Nua bagi nelayan penangkap gurita. Memang pada awal masih ada pro kontra soal pendampingan ini, namun hari ini para nelayan mulai merasakan manfaatnya. Sebagai ketia kelompok.nelayan gurita, saya berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan peralatan tangkap, sehingga nelayan bisa lebih maksimal dalam melakukan aktifitasnya. Kondisi ini sangat kita rasakan dengan peralatan sederhana kita melakukan aktifitas dilautan bebas. Kami berharap agar pemerintah bisa memberikan bantuan, sehingga bisa meningkatkan pendapatan bagi para nelayan" harap Muhamad Iksan.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama