Uniflor Sukses Kembangkan Produk Lokal Desa Randotonda

Bupati Ende, H. Djafar Achmad memberikan sambutan sebelum peluncuran webside desa Randotonda,.Selasa 30/11

Ende,KP

Lembaga pendidikan tinggi Universitas Flores (Uniflor) kembali menorehkan prestasi bagi masyarakat kabupaten Ende, kususnya masyarakat desa Randotonda. Program pendampingan yang dilakukan selama tiga tahun, menggali, memanfaatkan produk lokal unggulan yang terkenal.dengan sebutan ubi nuabosi, kini dirubah dalam berbagai bentuk dan jenis prodak. Tidak itu saja lembaga pendidikan tinggi tertua di tanah Flores dan Lembata juga sukses menghadirkan webside desa Randotonda, untuk kegiatan promosi produk dan potensi wisata yang dimiliki desa Randotonda. Lembaga pendisikan tinggi Universitas Flores tidak saja sukses melahirkan generasi penerus bangsa namun kini ikut aktif membantu pemerintah mengembangkan berbagai potensi untuk percepatan kesejahteraan masyarakat.

Terimah kasih buat Universitas Flores, ungkapan tulus tersebut disampaikan orang nomor satu di Bumi Triwarna Kelimutu, H. Djafar Achmad, sebelum melaunching produk dan webside desa Randotonda, di rumah jabatan bupati Ende, Selasa 30/11. Bupati Djafar berharap dengan peresmian dan peluncuran webside dirumah milik rakyat kabupaten Ende, produk milik.masyarakat desa Randotonda bisa berkembang cepat. Apa yang sudah dirintis, dan dibuat lembaga pendisikan Univeraitas Flores bagi masyarakat desa Randotonda, pemda Ende siap melanjutkan dan mengembangkan. Terobosan besar ini harus bisa ditindaklanjuti dengan berbagai program dan kegiatan yang dapat menunjang produksi masyarakat sebagai satu brend ternama yang sudah ada ditengah masyarakat.

Ketua Yapertif, Dr. Laurentius Gadi Djou.

"Terima kasih banyak buat lembaga pendisikan tinggi Universitas Flores, Ketua Yayasan sekaligus Ketua tim penelitian, Laurentius Gadi Djou, Rektor Universitas Flores, Simon Sira Padji, bersama jajarannya, yang telah melahirkan hal besar membantu masyarakat dalam peningkatan pendapatan masyarakat. Pemda Ende akan meneruskan dan mengembangkan potensi dan akan membantu.memasarkan produksi lokal masyarakat desa Randotonda. Kita sudah punya bren dan nama yang sudah terkenal diseluruh pelosok nusantara dengan sebutan Ubi Nuabosi. Hari ini lembaga pendidikan Uniflor sudah berhasil menciptakan berbagai produk baru dengan bahan dasar Ubi Nuabosi. Produk turunan baru berupa kripik, wingka, kremes, serta stic harus bisa menembus pasar lokal maupun pasar global. Langkah awal kita akan memanfaatkan jaringan Alfamart untuk pemasaran produk, tentunya sudah memenuhi standart dan lelengkapan administrasi lainnya. Saya akan minta pihak.Alfamart untuk menyiapkan satu gerai kusus untuk memasarkan prosuk lokal yang sudah memiliki brent ditengah masyarakat dengan sebutan ubi nuabosi." tegas Bupati Djafar.

Lebih jauh dikatakan Bupati Ende, H. Djafar Achmad, pomponan OPD terkait lingkup Pemkab Ende harus merespons secara bersama, bagaimana percepatan dan peningkatan tidak saja pada sektor ekonomi produktif tetapi juga pada sektor pariwisata. Beberapa OPD terkait haris memberilan respons cepat agar apa yang sudah dibuat lembaga pendisikan dan apa yang sudah dihasilkan masyarakat dalam berbagai produk bisa berdampak pada peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat desa Randotonda.


"Harus disiapkan gerai kusus di desa Randotonda untuk pemasaran hasil produksi olahan dengan bahan dasar Ubi Nuabosi. Harus dijaga betul agar bren yang sudah dikenal berbagai kalangan soal cita rasa uUbi Nuabosi tetap terjaga. Saya minta OPD terkait untik merespon bersama pemerintah desa dan masyarakat untuk menyiapkan lokasi kusus baik sebagai pasar dan tempat penjualan produk tirunan berbahan dasar Ubi Nuabosi di desa Randotonda. Aspek wisata juha harus masuk didalamnya, sehingga bisa mempercepat peningkatan pendamatan masyarakat sekaligus pendapatan bagi Pemkab Ende. Kalau orang ingin merasakan kekhasan ubi nuabosi harus datang dan langsung mendapatkan di desa Randotonda. Ubi Nuabosi tidak bisa dijual bebas dipasaran karena akan merusak citra dimana Ubi Nuabosi bisa dicampur dengan jenis ubi lainnya. Ini yang harus dijaga, dan dikemas baik termasuk memasarkan potensi wisata. Saya juga minta agar pimpinan OPD bisa membanti pengurusan ijin, label halal dari MUI serta persyaratan lainnya untuk memudahkan pemasaran produk olahan masyarakat. Saya yakin apa yang sudah dihasilkan hari ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, sekali lagi atas nama Pemerintah Kabupaten Ende, saya menyampaikan ucapan terima kasih buat lembaga pendidikan tinggi Universitas Flores."pungkas Bupati Djafar.  

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores, Dr Laurentius Gadi Djou, pada kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran lembaga pendisikan tinggi Universitas Flores di desa Randotonda, tidak saja  melakukan penelitian, namun ikut memberilan pelatihan pengembangan potensi desa kepada masyarakat, hingga membuat website bagi desa tersebut. Pelatihan pengolahan berbagai produk berbahan dasar Ubi Nuabosi, saat ini sudah dilakukan dengan baik oleh masyarakat. Kita berharap.apa yang sudah ada ini bisa ditindaklanjuti oleh Pemkab Ende, karena Universitas Flores tidak selamanya berada di desa Randotonda. Tetapi lembaga pendidikan tinggi ini akan terus memberikan bantuan until.pembiatan webside desa tidak saja untuk.desa Randotonda tetapi bagi seluruh desa di Kabupaten Ende. 

Dikatakan pada jamam sekarang keberadaan webside desa sangatlah penting karena jangkauan pemasarannya lebih luas, tidak hanya di kabupaten Ende namun juga diuar daerah bahkan hingga keluar negeri.
Universitas Flores akan membanti pemerintah dalam.pembuatan webside desa dan juga melakukan pendampingan, bimbingan, serta pemanfaatan teknologi untuk.percepatan peningkatan ekonomi bagi masyarakat.


"Setelah melakukan pendampingan selama tiga tahun didesa Randotonda, saat ini masyarakat sudah bisa meghasilkan produk olahan dari bahan dasar Ubi Nuabosi. Kita juga membantu untuk pemasarannya dengan membuat webside desa. Kami berharap Pemda Ende bisa membantu dengan menyediakan jaringan internet untuk membatu dalam pemasaran produksi serta berbagai potensi yang ada dimasyarakat. Pekerjaan selanjutnya kami serahkan kepada Pemda Ende untuk ditindaklanjuti. Prinsipnya, kampus siap membantu Pemda Ende untuk kelanjutan kegiatan, begitipun kepada masyarakat untuk pengenalan teknologi dan ilmu pengetahuan. Mungkin kami tidaklah sebesar ITB atau ITS namun untuk sekedar memuat Website desa di Kaupaten Ende kami bisa," kata pria yang akrab disapa Lory Gadi Djou.

Sementara itu, Rektor Universitas Flores, Dr. Simon Sira Padji, mengatakan, lembaga pendisikan Uniflor melihat potensi besar yang dimiliki desa Randotonda dengan kekhasan Ubi Nuabosi. Potensi ini ingin dikembangkan oleh lembaga pendisikan tinggi Uniflor untuk peningkatan pendapatan bagi masyarakat. Tidak cuma dalam hal pengolahan produk, tetapi lembaga juga sudah berpikir bagaimana membantu masyarakat untuk pemasaran berbagai produk olahan yang sudah dihasilkan masyarakat. Untuk itu Webside desa menjadi solusi yang tepat percepatan promosi serta pemasaran produksi hingga menembus pasar global.


"Hari ini kami menyerahkan kembali karya lembaga pendisikan tinggi Universitas Flores di desa Randotonda kepada Pemkab Ende untuk dilanjutkan. Kita sudah menyiapkan webside desa untuk membantu pemasaran produk olahan masyarakat yang memiliki cita rasa tersendiri dari bahan dasar Ubi Nuabosi. Kita berharap produk olahan masyarakat bisa menembus pasat nasional bahkan bisa masuk dipasar global. Jika konsep ini berjalan baik maka kita bisa membantu masyarakat dalam.peningkatan pendapatan sekaligus pendapatan bagi kabupaten Ende. Harapan kami Pemda Ende bisa merespons dengan menyiapkan tempat kusus sebagai pusat oleh-oleh khas Nua Bosi." ungkap Dr. Simon Sira Padji. (kp/tim)




Lebih baru Lebih lama