Politisi muda partai Demokrat, Maxi Mari |
Ende,KP
Kerja keras aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar sekaligus membekuk Komisaris PT. Agogo Golden Group, Frangki Ratu Taga, Sopir Ekspedisi (Wily Dopo, sebagai kurit serta barang bukti narkotika, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Apresiasi yang sama juga datang dari politisi muda partai Demokrad Maxi Mari, atas kinerja aparat BNN. Disamping memberikan apresiasi atas kerja keras aparat BNN, terbesit pula harapan agar aparat BNN bisa mengungkap seluruh jaringan pendistribusian, agen serta pemakai barang haram ditanah Marilonga, kabupaten Ende.
Penegasan tersebut disampaikan politisi muda partai Demokrat kabupaten Ende, Maxi Mari kepada media ini, Selasa 30/11. Menurutnya, gebrakan yang dilakukan aparay BNN patut mendapat apresiasi, namun harus diikuti pula dengan penuntasan melalaui jalur hukum biar diketahui secara pasti oleh publik. Proses hukum harus ditegakan sehingga bisa membuka tabir dan jaringan pendistribusian, pengedar hingga pemakai di kabupaten Ende.
"Atas kejadian penangkapan dipelataran parkir pelabuhan Ende, kita harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim BNN NTT. Momentim ini harus menjadi motivasi khusus bagi jajaran Polres Ende, karena mereka mampu menangkap tidak hanya kurir melainkan penerima pun ikut ditangkap diwilayah hukum Polres Ende.
Ende ini kota yang bersih dari barang haram jenis narkotika, jika tidak ada petugas BNN, tentu barang terlarang yaitu Narkoba bisa jadi bolos dari pengawasan pihak keamanan di Pelabuhan Soekarno Ende. Dampaknya tentu akan dirasakan masyarakat kabupaten Ende, terkhusus kaum muda di Ende. Apalagi kabupaten Ende dikenal sebagai kota pelajar dan kota rahimnya Pancasila. Proses hukum yang tuntas sebagai solusi akir untuk mebongkar tuntas para pihak yang terlibat dalam jaringan peredaran dan penyelundupan narkotika di kabupaten Ende, sampai ke akar akarnya. Jangan sampai proses ini terhenti pada tahapan penggrebekan danmpenangkapan tanpa ada kejelasan proses lanjutannya." tegas Maxi Mari.
Dengan adanya peristiwa ini, lanjut mantan aktivis PMKRI Kupang, pemerintah daerah kabupaten Ende harus mengambil langkah cepat dan strategis, serta berkoordinasi dengan pihak terkait dalam sistem pengamanan pada pinti masuk keluar kota Ende.
Jika ini tidak di perhatikan, kita memberikan bom waktu dalam pergerakan sindikat yang boleh di duga secara sistematis dan terkoordinir serta rapih dalam pergerakan. Kita baru sadar setelah sekian banyak masyarakat atau pelajar terjerumus dengan barang haram ini.
"Pemkab Ende dan pihak keamanan mesti menjadikan peristiwa ini sebagai sebuah evaluasi menyeluruh dan jadikan tamparan atas kelalaian untuk mengambil sikap tegas kedepannya. Mestinya sudah harus di antisipasi, karena setiap pintu masuk pelabuhan perdagangan, tidak hanya arus barang legal namun di ikuti oleh arus manusia dan termasuk barang ilegal lainnya. Kita berharap ada langkah dan sikap yang kongkrit baik dari pemerintah dan.pihak.keamanan, untuk.menjamin keselamatan masyarakat dan generasi muda di bumi rahimnya Pancasila." tutup Maxi Mari.(kp/tim)