32 Tahun Yayasan Tananua Jadi Pendamping Setia Petani dan Nelayan


Ende, KP

Perjalanan panjang dan melelahkan telah dilalui para punggawa Yayasan Tananua Flores. Memulai misi pendampingan dan pengabdian dalam keterbatasan, para punggawa Yayasan Tananua tetap menjaga eksistensi dari lembaga tersebut. Berkarya pada dua zaman yakni zaman orde baru dan reformasi, Yayasan Tananua menjadi salah satu yayasan yang tetap eksis hingga saat ini. 32 tahun berkaya meretas isolasi, memberikan pendampingan, penyuluhan bagi para petani dipelosok terpencil, sebagai bukti nyata yang tidak terbantahkan lagi. Saat ini Yayasan Tananua juga melirik.sektor kelautan sebagai potensi untuk dikembangkan. Mendampingi para nelayan penangkap gurita, karya pendampingan perlahan mulai dirasakan. Keberhasilan yang dicapai LSM Tananua Flores adalah sebuah pencapaian yang harus disyukuri dan diberdayakan untuk karya-karya kasih ke depan. 

Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota, Pr, menyampaikan ucapan selamat dan proficiat bagi keluarga besar Yayasan Tananua Flores, yang telah menghantarkan bahtera Tananua Flores menjadi LSM orang orang kecil dan marginal seperti petani dan nelayan. 

"32 tahun sebuah gambaran usia yang tidak muda lagi. Dalam perjalanannya selama 32 tahun, banyak pengalaman  dan tentunya sudah merasakan asam garam. Kecil tetapi indah,  yang kecil akan bertumbuh dan berkembang dengan baik, serta akan melahirkan keindahan. Sesuatu yang hebat itu berawal dari hal yang kecil. Keberhasilan yang dicapai Yayasan Tananua Flores adalah sebuah pencapaian yang harus disyukuri dan diberdayakan untuk karya-karya kasih ke depan." sebut Uskup Sensi Poto Kota.

Lebih jauh disampaikan Uskup Sensi Poto Kota, lembaga swadaya masyarakat (LSM) harus memiliki eksistensi dan jati diri. Lembaga ini harus tampil beda dan harus mampu menjangkau semua wilayah serta melayani berbagai golongan yang ada dimasyarakat. Pelayanan dan pendampingan harus bisa menjangkau kelompok.masyarakat marginal yang selama ini tidak tersentuh dengan pendekatan budaya serta kearifan lokal yang dimiliki. 

"Saya berharap agar yayasan Tananua Flores terus memiliki spirit relawan yang mau memberikan diri dan berkorban untuk kebaikan untuk kesejahteraan banyak orang, khususnya orang-orang kecil yang membutuhkan perhatian. Spirit dalam pelayanan harus dimiliki oleh lembaga, untuk terus manjaga eksistensi dan kepercayaan dalam karya pengabdian. 32 tahun adalah waktu yang susah membuktikan kesetiaan dan kecintaan Yayasan Tananua Flores, mendampingi, melayani, masyarakat dengan penuh cinta kasih." terang Uskup Sensi Poto Kota.

Sementara itu, Bupati Ende dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II bidang pembangunan, Derson Duka, mengatakan, membangun kabuoaten Ende, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah tentunya membutuhkan peran serta berbagai komponen masyarakat, seperti yang sudah dilakukan oleh Yayasan Tana Nua Flores


"Sebagai Bupati, saya menyampaikan ucapan selamat dan proficiat bagi seluruh pengurus Yayasan Tananua Flores, yang sudah memberikan kontribusi besar dalam proses pembangunan di kabupaten Ende. Memberikan pendampingan, penyuluhan serta pelatihan dalam keterbatasan sebagai wujutnyata dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahterahan masyarakat. 
Pada kesempatan yang berahmat ini, saya berharap dukungan dari Yayasan Tananua Flores untuk terus berkerja sama dan berkolaborasi membangun Ende, sesuai misi yang kita emban, guna membawa perubahan menuju Ende sejahtera dan berkeadilan."harap Bupati Djafar.


Moment perayaan ulang tahun yang Ke 32, Yayasan Tananua Flores menggelar berbagai kegiatan yakni pengukuhan pengurus yang masuk dalam formasi manajemen Yayasan Tananua, serta melaunching buku tentang Perjalanan Napak tilas dan karya - Karya pelayanan Tana Nua di Flobamorata. Kegiatan tersebut dipusatkan diwisma Emaus, Selasa 9/11.

Ketua Panitia kegiatan yang juga adalah Direktur Yayasan Tananua Flores, Bernadus Sambut, mengatakan, pada puncak perayaan HUT ke 32 Yayasan Tananua Flores, menjadi moment refleksi tentang apa yang sudah dibuat oleh Yayasan Tananua Flores, serta apa yang belum dibuat dengan menunjukkan berbagai karya pendampingan terutama bagi para petani dan nelayan. 

"Hari ini adalah sebuah ungkapan syukur karena Yayasan Tananua Flores masih ada dan tetap ada di tengah masyarakat bersama dengan petani dan nelayan. Yayasan Tananua akan terus memberikan pendampingan, pelatihan serta berbagai kegiatan lainnya untuk.membantu masyarakat menuju masyarakat yang sejahterah. Kita akan terus bersama para petani dan nelayan, berjuang dan terus berjuang mencapai kesejahterahan bersama."tegas Bernadua Sambut. 

Ketua Pembina Yayasan Tananua Flores, Yulita Eme, menyampaikan ungkapan syukur yang tak terkira kepada Tuhan, dan terima kasih kepada Staf Manajemen YTNF, Donatur, Pemda Ende serta seluruh masyarakat yang sudah mengambil bagian dalam perjalanan misi LSM Tananua Flores. 


"Moment ini sangat unik, karena Yayasan Tananua Flores  baru merayakan hari ulang tahun perdana di usia yang ke 32 tahun.  Sebenarnya YTNF mau menunjukkan eksistensi dirinya sebagai sebuah LSM yang memiliki integritas dalam menujukan peran dan kerja nyata bagi masyarakat. Saya menyampaikan ucapan selamat dan proficiat kepada direktur dan staf untuk acara yang hebat ini. Ada hal yang istimewa hari ini yakni Launching buku. Buku yang akan dilaunching menjadi dokumen Yayasan yang syarat makna, bersejarah dalam rekam jejak serta menjadi inspirasi dan motivasi untuk Yayasan Tana Nua Flores selanjutnya. Hadirnya Mars Tana Nua Flores menjadi harta, citra, karsa dan kebanggaan kita bersama. Hal kecil yang dilakukan secara bersama akan berdampak besar dan menggembirakan", tegas Yulita Eme.(kp/tim)


Lebih baru Lebih lama