Manajer bidang transaksi energi UP3 Flores Bagian Barat, Keiserus Djendi,
Ende,KP
Dalam upaya menyukseskan program NTT terang dan melayani masyarakat diwilayah pedesaan yang belum dialiri aliran listrik, manajeman PT. PLN Persero Flores Bagian Barat, gencar melakukan sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan saat ini, bagi pelanggan yang masih menggunakan meteran pasca bayar agar beralih menggunakan meteran pra bayar, menyimpan satu tujuan yang mulia. Memberikan pelayanan penerangan bagi seluruh masyarakat menjadi target utama menyukseskan program.NTT terang. Tentunya menuju pencapaian target tersebut, langkah sosialisasi dan pendekatan langsung pada pelanggan yang masih menggunakan meteran pasca bayar menjadi pilihan terbaik. Rujukannya ada pada regulasi dan juga instruksi manajemen PT. PlN, sekaligus menindalanjuti jawaban surat baik dari Pemkab Ende maupun Pemprov NTT. Manajemen PT. PLN tidak melakukan pemaksaan, intimidasi atau pemutusan aliran listrik bagi pelanghan yang tetap menggunakan meteran pasca bayar. Dukungam dan kerja sama menjadi kunci suksesnya program NTT terang.
Penjelasan tersebut disampaikan manajer bidang transaksi energi UP3 Flores Bagian Barat, Keiserus Djendi, kepada media usai rapat dengar pendapat mengatakan, kebijakan yang diambil PT. PLN Flores bagian barat (FBB) sesuai dengan instruksi dari manajemen pusat. Sesuai dengan surat yang disampaikan kepada gubernur NTT dan Pemkab Ende, kita meminta dukungan untuk menyukseskan program NTT terang. Jika masudah 100 persen masyarakat beralih menggunakan meteran listrik pra bayar, mala ada biaya lebih untuk membantu desa-desa yang hingga kini belum mendapat layanan listrik.
"Tidak ada paksaan atau tekanan dan intimidasi yang kami lakukan bagi masyarakat yang masih menggunakan meteran pasca bayar. Saat ini manajemen sedang melakukan sosialisasi dan pendekatan secara langsung kepada pelanggan dari rumah kerumah, mensosialisasi penggunaan meteran pra bayar. Untuk sementara kita pending pelayanan nomor register, karena target kita sampai akir bulan ini sudah seratus persen masyarakat gunakan meteran pra bayar. Semestinya kejadian hari ini tidak perlu sampai ke DPRD, rencananya tadi kami mau memberikan penjelasan bagi masing-masing pelanggan, namun para pelanggan langsung mendatangi gedung DPRD Ende. Pending pengambilan nomor tersebut tidak diikuti dengan pemutusan aliran listrik. PLN akan tetap melayani pelanggan yang masih menggunakan meteran pasca bayar. Saat ini manajemen PT. Persero PLN FBB sedang melakulan sosialisasi, sesuai jawaban surat yang kami terima dari Pemkab Ende. Sosialisasi dilakulan untuk beberapa kecamatan di kabupaten Ende." jelas Keiserus Djendi.
Lebih jauh dikatakan Keiserus Djendi, selama dua pekan melakukan sosialisasi langsung, dari 741 pelanggan yang masih menggunakan meteran pasca bayar, 200 pelanggan sudah sepakat migrasi menggunakan meteran pasca bayar. Tersisa 541 pelanggan yang masih menggunakan meteran pasca bayar dan sebagian besar berada didalam kota Ende.
"Secara umun jumlah pelanggan PLN berjumlah 57.200. Dari jumlah tersebut tersisa 541 pelanggan yang belum melakukan migrasi meteran. Target kita akan melakukan sosialisasi sampai akir bulan Oktober ini. Jika dalam sosialisasi masyarakat tetap menggunakan meteran pasca bayar tetap kita layani. Manajemen menjalankan sosialisasi sesuai rencana menyukseskan program NTT terang. Secara umum tinggal kabupaten Ende yang masih ada pelanggan yang menggunakan meteran listrik pasca bayar. Kita mohon pengertian dan dukungan dari masyarakat agar program NTT terang bisa kita wujutnyatakan. Dalam mengambil kebijakan rujukan kita pada UU Nomor 20 tahun 2007, permen 70 tahun 2009, Inpres nomor 3 tahun 2001, dan permen menteri ESDM nomor 13 tahun 2012. Tidak mungkin kebijakan yang kita ambil diluar aturan dan tanpa petunjuk atau instruksi dari manajemen pusat. Kita butuh dukungan dari semua pihak agar semua masyarakat bisa mendapatkan pelayanan listrik." pungkas Keiserus Djendi.(kp/tim).