Seniman Minta Pemerintah Siapkan Pondok Seni


Ende,KP

Pameran seni tongkat provinsi NTT yang digelar dipenghujung tahun 2021, sebagai titik awal kebangkitan sektor seni dan budaya di provinsi NTT. Langkah pemrov NTT menggelar pameran seni ditengah pandemi covid 19, sebagai upaya membangkitkan sektor ekonomi produktif dan kreatif masyarakat. Ruang dan keaempatan usaha kembali dibuka dengan tetap mengedepankan protokol.kesehatan. Sayangnya, sentuhan  pemerintah dibidang seni kreatif masih terasa sangat minim. Para seniman berharap pemerintah lebih fokus memberi dan membuka ruang untuk mengembangkan sektor seni di NTT. Bahkan pemerintah diharapkan bisa membangun pondok seni disetiap kabupaten, sehingga para seniman bisa memajang dan memasarkan karya seni yang dihasilkan.

Pameran seni rupa ini sendiri dianggap menjadi kegiatan positif bagi seniman dan publik seni. Langkah dan terobosan pemerintah ditengah pandemi covid 19, sebagai langkah yang sangat positif. Bagi para seniman, momen pagelaran seni tingkat NTT sebagai titikawal kebangkitan sektor seni dan ekonomi kreatif.


Januarius Manu, salah satu seniman peserta pameran dari Ende, menyambut baik pameran seni dengan tema  bebas berbatas, yang digelar pemprov NTT. Ajang seperti ini mestinya dilakukan secara rutin dan diagendakan dengan baik, sehingha para seniman bisa menyiapkan berbagai karya seni untuk dipasarkan. Tetapi kita memahami kondisi yang sama ditenga pandemi, sehingha sangat sulit digelar berbagai kegiatan termasuk pameran seni.

"Di tengah situasi pandemi yang tidak menentu, aktivitas berkesenian saya sangat terganggu. Pameran ini bisa menjadi pengisi jeda yang bermakna dan sangat positif bagi para seniman. Kebetulan saya juga belum pernah mengikuti pameran. Selama ini banyak aktif sebagai seniman tatto yang bekerja di Labuhan Bajo dan Bali. Pandemi membuat aktivitas sebagai seniman tatto terhenti lebih dari 1,5 tahun. Dalam pameran ini saya ikut memamerkan karya drawing atau gambar pensil di atas kertas. Semoga karya seni yang kita yampilkan bisa diterima masyarakat NTT." tutur Yanuarius.

Hal yang sama juga disampaikan koordinator kelompok seniman Ola Pera Pati Moni, Falentinus Reku. Menuruynya, para seniman membutuhkan bantuan pemerintah untuk menggelar berbagai even seni dan budaya, yang mengikutsertakan para seniman yang ada di NTT. Kegiatan seperti ini bisa dipakai sebagai ajang promosi juga sebagai ajang untuk mengenalkan kembali budaya leluhur kepada kaum muda sebagai penerus bangsa. Disamping itu para seniman juga membutuhkan peran dan bantuan pemerintah menyiapkan rumah seni bagi para seniman.


"Setiap seniman tentu berharap bisa memasarkan atau mengenalkan karya seni kepada masyarakat baik ditingkat kabupaten, regional, nasional maupun dunia. Kita ingin narasi yang tertuang dalam karya seni bisa terwarisi pada generasi muda. Banyak nilai budaya dan kearifan lokal yang kita tiangkan dalam karya seni. Disamping itu literasi budaya yang kita hasilkan dari satu permenungan panjang, tentang sejarah dari berbagai suku di tanah Flores dan NTT. Kita butuh satu rumah seni disetiap kabupaten sebagai tempat memajang hasil karya seni, agar bisa dikenal dan menjadi referensi bagi generasi muda." harap Falentinus Reku.


Para perupa NTT dalam pameran  bebas berbatas ini menampilkan beragam teknik karya seni rupa. Ada seniman yang mengekspresikan diri dengan lukisan akrilik di atas kanvas. Ada pula yang membuat gambar atau drawing di atas kertas, lukisan di atas tripleks, objek-ojek benda dari kerang, patung kayu, dan lain-lain. Pameran ini terbuka untuk umum selama tiga hari. Masyarakat umum dan pelajar bisa menyaksikan pameran secara langsung di aula utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Ende.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama