Bupati Ende Launching Program Pemberdayaan Tenun Ikat


Ende, KP

Kekayaan budaya yang dimiliki harus diwarisi dan dipertahankan keberadaannya. Warisan intelektual dari para leluhur dengan menghasilkan tenun ikat, harus terus dilestarikan. Keberadaan tenun ikat asli produlsi masyarakat perlu dilindungi dengan hak paten. Kondisi ini untuk menghindari terjadinya penjiplakan atau peniruan motif tenun ikat, yang menjadi kekhasan dan ciri dari tenun ikat asal kabupaten Ende.

Saat ini pemkab Ende terus berusaha mengembangkan dan melestarikan warisan bidaya tenun ikat. Kekayaan intelektual yang sudah ada sejak jaman dahulu perlu dipatenkan.
Bupati Ende, H. Djafar Achmad melaunching program pemberdayaan tenun ikat Ende, di Kelurahan Rewaranga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Jumad 1/10.


Bupati Ende, H. Djafar Achmad dalam sambutannya mengatakan, kegiatan launching program pemberdayaan tenun Ikat Ende sebagai salah satu terobosan dan langkah inovatif. Kegiatan ini merupakan  sebagai kolaborasi peran antara pemerintah Kabupaten Ende, Dekranasda dan para pegiat serta pelaku Usaha tenun ikat.

Dikatakan Bupati Djafar, kerajinan tenun ikat di Kabupaten Ende merupakan peradaban yang sudah ada pada kelompok – kelompok masyarakat asli. Dari sisi geowilayah kabupaten Ende terdapat diantaranya etnis Ende, etnis Lio dan etnis Nage yang mewariskan kerajinan tenun dengan motif dan corak tersendiri.

“Kain tenun ikat tidak hanya sebagai  pakaian adat saja, tetapi juga sebagai budaya yang mengandung beragam makna serta mencerminkan nilai- nilai tertentu dalam masyarakat,” Kata Bupati Djafar


Terkait dengan usaha tenun ikat yang ada di kabupaten Ende, Bupati Djafar menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Koperasi dan UMKM telah melakukan kegiatan pendataan pelaku usaha tenun. Untuk kabupaten Ende ada 12 kecamatan yang memproduksi tenun ikat dengan motif dan corak sesuai kekhasan wilayah masing-masing. Pengelompokan tersebut berdasarkan motif dan karakteristiknya seperti motif kelimara, Motif Mangga, Motif Semba, Motif Nggaja, dan Motif Jara.

Bupati Djafar berharap  kegiatan launching tenun ikat  tahun ini bisa memberikan motivasi kepada para pegiat dan pelaku tenun ikat, untuk terus berkreasi dan berinovasi dengan menghasilkan  karya-karya  tenun terbaik dan berkualitas. 


Dalam kegiatan tersebut Ketua Dekranasda Kabupaten Ende, Ny. Hj Mastuti Djafar berkesempatan menyerahkan bantuan benang dan obat celup kepada dua perwakilan kelompok tenun pengrajin tenun ikat.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama