Kepala BKPSDM Kabupaten Ende, Valentinus Setiawan, dan Ketua Komisi II DPRD Ende, Yulius Cesar Nonga. |
Ende,KP
Hingga hari terakir pembukaan lelang jabatan eselon II, lingkup setkab Ende sepi peminat. Tercatat baru tiga pejabat eselon III yang memasukan berkas untuk tiga jabatan berbeda. Sementara lima jabatan eselon II yang juga dibuka belum ada yang memasukan berkas lamaran. Ada indikasi kuat sepi peminat mengikuti lelang jabatan karena rasa traumatik masa lalu. Keputusan penempatan jabatan kuat dugaan masih dipengaruhi faktor lain atau faktor subjetifitas. Hasil perengkingan dalam.seleksi tidak.menjadi rujukan atau faktor penentu dalam.penempatan jabatan. Opini liar diruang publik terkait dengan sudah ada jagonya untuk menduduki jabatan tertentu, kian mendekati kebenaran.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Valentinus Stiawan, kepada media ini diruang kerjanya, Selasa, 26/10, membenarkan , hingga hari terakir lelang terbuka delapan jabatan eselon II sepi pelamar. Batas akir pemasukan berkas lamaran hingga Selasa, 26/10 pukul 15.00 Wita.
"Sampai hari terakir ini, baru tiga pejabat eselon III yang memasukan berkas pendaftaran untuk tiga jabatan eselon II. Sementara untuk lima jabatan eselon II yang juga dilelang terbuka, belum ada yang memasukan berkas lamarannya. Kita tetap menerima berkas sampai dengan pukul 15.00 Wita atau sesua jam kerja. Saya yakin hari ini pasti banyak yang memasukan berkas karena dokumen legalisir dan beberapa dokumen lainnya sudah kami tandatangani. Secara umum sesuai persaratan, untuk satu jabatan minimal ada tiga atau empat pelamar yang mengikuti seleksi. Ketentuan twrsebut sesuai rujukan Permen PAN dan Surat Edarqn Covid 19. Minimal.untik delapan jabatan yang dilelang, ada 24 hingga 32 peserta yang mengikuti seleksi. Berkas akan diteliti oleh pansel dan akan diumumkan pada tanggal 28/10, dan akan dilanjutkan dengan pemaparan serta makalah. Apa bila sampai penutupan pendaftaran masih sangat minim peserta, akan dikomunilasikan dengan ketuaPansel, apa diperpanjang atau ada kebijakan lainnya yang akan diambil." tegas Valentinus Setiawan.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Ende Yulius Cesar Nonga, kepada media ini, 26/10, di gedung DPRD Ende, mengatakan, pemerintah perlu mengevaluasi terkait minimnya minat pejabat mengikuti seleksi terbuka jabatan eselon II. Atau juga sosialisasi yang minim bagi para pejabat eselon III sebagai satu faktor penyebab lainnya. Disamping itu terindikasi keengganan pejabat mengikuti seleksi jabatan eselon II karena ada rasa traumatik. Traumatik soal mekanisme dan urusan yang sama diwaktu yang lalu.
"Pemerintah harus bisa jelaskan pertimbangan subjektifitas sydah tidak ada lagi. Keputusan sesuai hasil seleksi yang dicapai oleh peserta. Saya melihat ada indikasi traumatik soal keputisan seleksi dimasa lalu, dimana keputusan tidak berdasarkan hasil seleksi. Kita berharap minat para pejabat mengikuti seleksi tetap tinggi untuk menghasilkan pejabat yang berkompeten, sesuai k3mampuan dan disiplin ilmu yang dimiki. Rasa traumatik pejabat dimana keputusan bukan sesyai hasil perengkingan. Ada faktor non teknis yang lebih mendominasi keputusan dan seleksi terkesan cuma formalitas belaka. Bisa juga ada pembenaran sinyalemen dan isu yang berkembang diruang publik, jabatan yang dilelang sysah ada jagonya. Kondiai ini juga sangat mempengaruhi minar untik mengikuti seleksi. Kalau indikasi ini benar, semestinya pemerintah bisa menjelaskan jika seleksi dan keputusan harus sesuai hasil perengkingan.' jelas Yulius Cesar Nonga.
Delapan jabatan eselon II yang dilelang antara lain, Badan Penaggulangan Bencana Daerah, Kasat Pol PP, Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Perpustakaan dan Kearsiapan, Dinas Infokom, Dinas Perumahan Rakyat, dan staf ahli bidang pembangunan kemasyarakatan dan SDM.(kp/tim)