Bupati Ende, h. Djafar Achmad, bersama mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora, Anton David Dala |
Ende,KP
Berhasil tidaknya program pembangunan yang dicanangkan pemerintah, harus mendapat dikungan dari masyarakat dan steacholder lainnya. Termasuk didalamnya lembaga adat, tokoh agama, lembaga pendidikan tinggi dan pengusaha. Langkah tersebut saat ini tengah digalakan Pemkab Ende dengan menggandeng tokoh adat, lembaga pendidikan tinggi, dan para pengusaha dalam menyukseskan program pembangunan. Harmonisasi dan sinergitas harus ada pada setiap tatanan sehingga program dan proses pembangunan bisa dirasakan untuk kesejahterahan masyarakat.
Penegasan tersebut disampaikan Bupati Ende, H. Djafar Achmad, saat mengikuti pengukuhan mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora, Anton David Dala, Sabtu 11/9. Menurut Bupati Djafar, peran mosalaki dan lembaga adat sangat penting dalam proses pembangunan yang saat ini tengah digalakan pemerintah. Pemerintah saat ini terus mengucurkan berbagai program pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Jika tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai komponen yang ada, termasuk didalamnya lembaga adat, maka program pembangunan akan sia-sia.
"Sebagai Bupati dan atas nama pribadi saya menyampaikan proficiat kepada Anton David Dala, yang hari ini telah dikukuhkan menjadi mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora. Pengukuhan ini mengandung tanggung jawab terutama untuk mensejahterakan fai walu anakalo. Pada kesempatan ini juga, saya mengharapkan dukungan dan kerja sama dari para mosalaki, untuk terus mendukung program pembangunan yang dikucurkan pemerintah. Setiap program yang dikucurkan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari kita bersama-sama membangun kabupaten Ende, melalui kekuatan tiga batu tunggu, yakni pemerintah, adat dan agama" ajak Bupati Djafar.
Mosalaki Ria Bewa Detukeli, Mateus, saat menyampaikan sambutannya mengatakan, saat ini Anton David Dala sudah sah menjadi mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora. Sebagai perpanjangan tangan dari mosalaki Detukeli, mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora, menguasai wilayah pantai serta masyarakat adat pantai.
Ia meminta kepada Anton David Dala, agar setiap persoalan yang bisa diselesaikan di persekutuan adat wilayah ini dapat diselesaikan di wilayah persekutuan adat. Apabila persoalan yang ada dirasakan sulit dan berat baru dapat membawa persoalan tersebut ke pusat adat Puu Tubu fii kanga di Detukeli.
Sementara itu, mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora, Anton David Dala, dalam sambutannya mengatakan, pengukuhan dirinya sebagai Mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora, merupakan bentuk kepercayaan dan tanggung jawab kepada dirinya, untuk membawa kesejahteraan bagi fai walu ana kalo. Disamping itu kehadiran Bupati dan jajarannya merupakan bentuk dukungan kepada dirinya dalam mengemban tugas sebagai mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora.
"Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semia pihak yang sudah mendukung dan menyukseskan proses pengukuhan saya sebagai mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora. Pada kesempatan ini pula, saya menyampaiakan ucapan terima kasih kepada Bupati Ende, H. Djafar Achmad bersama jajarannya, yangbikut menyaksikan prosesi pengukuhan ini. Hal yang penting dan menjadi tugas utama saya sebagai mosalaki adalah membawa perubahan dan kesejahterahan bagi masyarakat. Disamping itu, sebagai mantan abdi negara dan pernah menjabat sebagai Asisten I Setkab Ende, saya bersama masyarakat akan mendukung program pemerintah yang baik bagi masyarakat. Kita akan memberikan kontribusi dalam proses pembangunan yang saat ini terus digalakan pemerintah." ungkap Anton David Dala.
Pengukuhan Anton David Dala sebagai mosalaki Dai Ma'u Enga Nanga Aewora dilakukan melalu upacara adat dan dihadiri, Wakil Ketua DPRD Ende, Ericos Emanuel Rede, Dandim 1602 Ende, Letkol Inf. Nelson Paido Marpaung, Sekretaris Daerah,, Agustinus G Ngasu, para Asisten Sekda dan pimpinan OPD.(kp/tim)