Ende,KP
Langkah pemerintah menjadikan Kabupaten Ende sebagai kabupaten ramah anak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Lembaga pendisikan tinggi (STPM) St. Ursula Ende, mendukung penuh program Kabupaten ramah anak, yang digagas Bupati H. Djafar Achmad.
Bupati Ende, H. Djafar Achmad, dalam sambutannya saat melepas 273 peserta Kulia Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Pembanguan Masyarakat (STPM) St. Ursula Ende, kembali menegaskan komitmennya menjadikan Kabupaten Ende sebagai kabupaten ramah anak.
Acara pelepasan yang berlangsung di aula utama STPM St. Ursula Ende, Senin 30/8. Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Flores Children Development (FREN), Konsultan Childfund Internasional, Thomas Jhon Ire, para Dosen, dan perwakilan mahasiswa KKN.
Bupati Djafar mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah inovatif dan kolaboratif yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Ende dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Yayasan FREN mitra Childfund Internasional, dan STPM St. Ursula Ende. Langkah positif ini harus terus dilakukan oleh program kerja nyata dilapangan, dan pemkab Ende siap mendukung program tersebut.
“Kita memberikan apresiasi yang luar biasa untuk langkah-langkah inovatif dalam upaya pemenuhan Hak Sipil Anak guna mewujudkan Kabupaten Ende sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) di tahun 2023, dengan melibatkan mahasiswa dari STPM St. Ursula. KKN Tematik merupakan yang pertama kali terjadi di Indonesia, dimana mahasiswa akan langsung turun ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi, serta mendata anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran dan kartu identitas anak. Pemerintah melalui Disdukcapil akan mendukung penuh kegiatan ini, karena berkaitan langsung dengan tupoksi kerja sekaligus mendukung menyukseskan program kabupaten ramah anak." tegas Bupati Djafar.
Disamping itu, lanjut Bupati Djafar, mahasiswa KKN kali ini juga membantu melakukan verifikasi persyaratan sampai pada pencetakan akta anak di Disdukcapil dan kembali mendistribusikan ke masyarakat.
“program ini sangat bagus dan positif, sebagai suatu terobosan yang baik ditengah berbagai hambatan yang dihadapi Pemkab Ende. Selama ini pengurusan Adminduk terua mendapat sorotan serta keluhan masyarakat karena lambannya pengurusan Adminduk. Kita berharap agar apa yang dilakukan STPM St. Ursula juga diikuti oleh segenap komponen yang ada di Kabupaten Ende, sehingga program mewujudkan Kabupaten Ende sebagai kabupaten ramah anak dapat kita wujutkan. Inovasi yang lahir dari Ende untuk Indonesia ini, tidak hanya pada Desa, lokasi KKN Tematik, tetapi sistem yqng dibangun akan diterapkan di semua desa dan kelurahan. Terimakasih saya sampaikan kepada Yayasan FREN dan STPM St. Ursula Ende yang telah membangun kerjasama dengan Disdukcapil Kabupaten Ende, dengan melaksanakan KKN Tematik Pemenuhan Hak Anak”, ungkap Bupati Djafar.
Ketua STPM Santa Ursula Ende, Ngea Andreas, dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Ende dan selalu fokus soal kemasyarakatan, STPM lebih mengedepankan soal penangaan sosial yang lebih terukur, terhadap situasi yang terjadi saat ini di tengah pandemi Covid-19.
Kolaborasi dengan membangun kerjasama dengan Yayasan FREN, Disdukcapil Kabupaten Ende, dan Childfund Internasional, mengusung tema Pemenuhan Hak Anak. Alasan mengusung tema ini dalam rangka mendukung program Pemerintah Kabupaten Ende yang mau menjadikan Kabupaten Ende sebagai Kabupaten layak anak.
"Selain mendukung, ini merupakan kontribusi dari kami, sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi yang ada di daerah ini untuk Pemerintah dalam mendorong dan mempecepat program kabupaten layak anak. Program lain yang kita jalankan selama masa KKN adalah mendukung percepatan pengurusan akta kelahiran dan Adminduk lainya, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memiliki Adminduk.
Disamping itu, kita juga memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat, baik tentang politik, sosial dan ekonomi, agar masyarak bisa diberdayakan dalam menghadapi era digital saat ini." jelas Andreas.
Tentu saja, kata Andreas, target yang kita inginkan dari KKN tematik adalah menghasil sesuatu yang bernilai dan bermnfaat untuk kepentingan banyak orang. Lokasi sasaran KKN kali ini tersebar di desa dan kelurahan yang terdapat di 4 Kecamatan yakni, Kecamatan Nangapanda, 10 Desa, Kecamatan Ende, 10 Desa, Kecamatan Ende Timur, 2 Desa dan 1 Kelurahan, Kecamatan Ndona, 5 Desa dan 1 Kelurahan.
“Peserta KKN sebanyak 273 Orang. KKN berjalan kurang lebih selama satu bulan terhitung dari 30 Agustus sampai 30 September 2021.
Kami berharap kerjasama ini semakin harmonis dan tetap berkelanjutan, hingga mimpi kita agar Kabupaten Ende menjadi Kota layak anak bisa kita wujutnyatakan”, tutup Andreas.(kp/tim)