Kembali Level III, Satgas Fokus Tangani Lansia

Dandim 1602 Ende, Letkol. Inf. Nelson Paido Makmur, bersama Buoari Ende, H. Djafar Achmad dan Asisten III, Hiparkus Hepy.

Ende,KP

Pandemi covid 19 di Kabupaten Ende menunjukan grafik penurunan yang cukup drastis. Sejak diumumkan pemerintah pusat, Kabupaten Ende masuk pada level IV, Pemerintah, TNI, Polri dan satgas penanganan covid Kabupaten Ende mengambil langkah cepat. Penyekatan diwilayah perbatasan dan didalam kota, serta melakukan tracibg langsung kepada masyarakat membuahkan hasil yang menggembirakan. Angka penyebaran furus cirona berhasil ditekan, sekaligus ada perubahan drastis dari perilaku masyarakat. Namun Pemerintah dan Satgas covid 19, dibawa kendali Dandim 1602 Ende, Letkol Inf. Nelson Paido Makmur, bertekat untuk mengembalikan Ende dalam zona hijau. Tekat ini untuk memberikan kesempatan bagi para siswa untuk kembali beraktifitas disekolah, sekaligus pemulihan ekonomi bagi masyarakat.

Penegasan tersebut disampaikan Bupati Ende, H. Djafar Achmad, bersama Dandim 1602 Ende, Letkol Inf. Nelson Paido Makmur, saat menggelar jumpa pers, Senin 23/8, pulul 20.00 Wita. Bupati Djafar, menegaskan sikap pemerintah untuk terus menangani pandemi covid, dan menyiapkan anggaran untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Fokus penanganan pada uusia lansia yang sangat rentan terpapar covid 19, apalagi yang memiliki penyakit bawaan. Kasus kematian yang terjadi didominasi oleh penyakit bawaan. Sementara untuk kasus kematian yang positif covid hanya beberapa saja.

"Saya menghimbau kepada masyarakat, agar menjauhkan stigma jika terpapar covid sebagai sebuah aib. Jika ada yang terpapar atau memiliki gejala terpapar covid segera melaporkan ke petugas medis ubtuk ditangani. Virus covid 19 bisa disembuhkan jika dilakukan penanganan dan perawatan medis dengan baik. Jangan nanti sudah pada level mengkhawatirkan baru dibawa ke RSUD, Puskesmas untuk ditangani. Pemerintah pada prinsipnya berada dan terus memberikan perlindungan kepada masyarakat. Jangan pernah ada pemikiran atau terprovokasi jika pemerintah membisnikan pandemi covid ini untuk mendapatkan keuntungan. Tidak ada praktek jual beli atat atau obat serta fasilitas lain. Semua ada prosedur dan aturannya. Kecuali bagi pelaku usaha dibidang kesehatan mungkin mereka menjalankan kegiatan usahanya. Tetapi pemerintah hadir untuk mengawasi dan mengontrol sehingga tidak ada praktek yang merugikan masyarakat." tegas Bupati Djafar.


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Ende turun level, dari IV ke III. Sebelumnya pada 9-23 Agustus 2021, Kementerian Dalam Negeri menetapkan PPKM level IV di Kabupaten Ende, bersama tiga kabupaten, kota di Provinsi NTT. Bupati Ende, Djafar H. Achmad mengapresiasi kerja keras aparat TNI, Polri dan tenaga kesehatan dalam meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ende. Tim di lapangan sudah bekerja dengan maksimal.

“Saya sampaikan terima kasih kepada Pak Dandim dan Pak Kapolres yang telah bersinergi dengan tenaga kesehatan dan aparat Satpol PP serta pemerintah desa dan kelurahan selama masa penanganan Covid di level IV. Penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Ende menunjukkan sinergi antara pemerintah, TNI, Polri, tenaga kesehatan, dan peran serta masyarakat berjalan maksimal. Memang ada kritik dari berbagai pihak terkait penyekatan. Tapi pemerintah bekerja untuk menyelamatkan rakyat. Pembatasan kegiatan masyarakat dimaksudkan untuk meminimalisir penularan Covid-19. Selanjutnya pemerintah akan fokus pada proses vaksinasi dan pemulihan ekonomi.  Stok vaksin kita aman. untuk vaksin kita ada gerakan 1.000 orang setiap hari. Bersamaan dengan itu, kita fokus di pemulihan ekonomi. Saya sudah minta Pak Sekda, Dinas Sosial dan Perdagangan untuk data warga terdampak. Segera kita bantu. Jadi saya minta rekan-rekan wartawan untuk terus mengedukasi warga agar taat Prokes,”  harap Bupati Djafar.


Ende Harus Zona Hijau

Dandim 1602 Ende, Letkol Inf. Nelson Paedo Marpaung mengakui bahwa mengubah perilaku dan cara pandang masyarakat sangat sulit dilakukan. Namun aparat dan petugas terus memberikan edukasi dan mengambil tindakan jika ada yang melanggar protokol kesehatan. Target kita tidak cuma bisabturun pada level yiga yetapi harus masuk zona hijau, sehingha aktifitas belajar mengajar dan aktifitas ekonomi masyarakat bisa berjalan normal. Kita berharap dalam masa penanganan pandemi covid 19 ini ada itikat dan kerjasama dari semua pihak untuk memerangi pandemi covid, dengan membatasi diri beraktibitas diluar runah yang tidak penting. Serta mematuhi protokol lesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Penyekatan yang dilakukan aparat tidak hanya di wilayah kota namun juga menyasar desa dan kelurahan. Hal ini dilakukan agar proses deteksi dini pada orang tanpa gejala (OTG) berjalan maksimal.


“Yang kita lakukan 3 T itu bukan hanya di kota. Jika ada kasus kita lakukan tracing hingga ke desa-desa. Sampai tanggal 23 Agustus terdapat 4.632 orang yang dilakukan swab. Dari angka itu yang positif ada 88 orang. Artinya penyebaran diKabupaten Ende sqngat kecil berkisar pada angka 2 persen. Tujuan kita meminimalisir penularan. Saya tegaskan kalau Covid ini bukan aib, jangan panik dan terus jaga diri dengan Prokes. Target kita membawa Kabuoaten Ende kembali berada pada Zona hijau. Kita sangat prihatin dimana anak didik kita tidak lagi menjalankan aktifitas belajar disekolah. Sementara usaha ekonomi kecil dan ekonomi masyarakat lainnya juga terhenti akibat pandemi. Kita inginkan agar semua aktifitas bisa kembali normal, dengan catatan ada kemauan dan kerja keras baik pemerintah, aparat, tim satgas, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat  untuk mentaati protokol kesehatan. Dalam keterbatasan dukukan sarana dan amunisi serta tenaga kesehatan, personil TNI,Polri, SatpolPP dan tim satgas terus bekerja memberikan yang terbaik bagi masyarakat." tutup Dandim Marpaung.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama