Stagnan Penambahan Kasus DBD dan Rabies

Kepala Bidang P2P Dinkes Ende, Achmad Gulung

Ende,KP

Penambahan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) dan kasus rabies di Kabupaten Ende sangat kecil. Tercatat  51 kasus DBD hingga bulan Juni 2021. Dalam dua bulan terakir ada penambahan 3 kasus DBD. Semetara unyuk kasus rabies, secara keseluruhan sejak Januari hingga Juni 2021 terjadi 372 kasus gigitan hewan penular rabies. Hewan penular rabies yang diperiksa di laboratorium sebanyak sembilan ekor dan semuanya positif.

Informasi teraebut disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Vitalis Kako, melalui Kepala Bidang Pengendalian dan pencegahan Penyakit (P2P), Ahmad Gulung, kepada VN diruang kerjanya, Selasa 6/7. Menurut Achmad Gulung, untuk kasus DBD dan Rabies angka pertumbuhannya sangat kecil dan bisa dikatakan stagnan. Berbeda dengan periode yang sama pada tahun 2019 dan 2020. Konsentrasi kita tetap melakukan pemantauan dan pengendalian agar kedua kasus ini bisa ditekan. Apalagi saat ini angka pederita covid 19 cenderung mengalami peningkatan, petugas di fasilitas kesehatan bisa fokus untuk membantu penanganan pandemi covid 19.

"Untuk kasus DBD angka penambahan kasus sangat kecil sekali. Dari bulan Mei hingga Juni ada penambahan 3 kasus. Total saat ini ada 51 kasus. Dari 51 kasus, 25 pasien positif DBD dan 25 pasien suspek, semuanya sudah sembuh. Satu pasien DBD meninggal dunia. Tren kasusnya mengalami penurunan, dimana penambahannya sangat keecil sekali jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 dan tahun 2020." Jelas, Achmad Gulung.

Sedangkan untuk kasus gigitan hewan penular rabues, lanjut Achmad Gulung, sesuai rekapan data yang ada di Dinas Kesehatan sejak Januari - Juni 2021 ada 372 kasua gigitan. Sembilan ekor hewan penular rabies yang diperiksa dulaboratorium hasilnya positif semua.

"Untuk kasus gigitan hewan penular rabies sejak Januari - Juni 2021 terdapat 372 kasus gigitan. Sedangkan hewannpenular rabies yang diperiksa dilaboratorium sebanyak sembilan ekor, semuanya positif rabies. Untuk pemakaian vaksin anti rabies (VAR) sebanyak 850 vial sejak Januari - Juni. Sementara untuk stok vaksin rabies saat ini sebanyak 1.601 vial. Stok vaksin rabies masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akir tahun 2021." terang Ahmad Gulung.i

Lebih jauh dikatakan Achmad Gulung, sangat diharapkan agar kasus DBD tidak mengalami peningkatan dalam jumlah kasus, jika masyarakat dan semua komponen yang ada menerapkan pola hidup bersih.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) diharapkan tidak mengalami peningkatan seiring dengan sosialisasi hidup sehat yang selalu diberikan pihak Dinas maupun Puskesmas. Namun kewaspadaan perlu ada, karena potensi penyebaran dan penularan tetap ada. Kita berharap semua pihak bisa menjaga kebersihan lingkungan apalagi saat ini pandemi covid menunjukan grafik peningkatan yang signifikan.

"Kita terus memberikan himbauan dan arahan melalui puskesmas dan tenaga medis yang mengunjungi masyarakat, agar menjaga kebersihan lingkungan. Kondisi saat ini sangat rentan apalagi peningkatan pasien covid 19 mengalami peningkatan. Kita berharap agar pola hidup bersih menjadi budaya ditengaj masyarakat unyuk mencegah penularan penyakit demam berdarah. Disamping itu, kita juga berharapubtuk kasus rabies, pihak dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Ende juga berperan aktif. Hewan penular penyakit rabies kalau bisa diberi vaksin sehingga bisa menekan angka penularan penyakit rabies di Kabupaten Ende." tutup Achmad Gulung. (kp/tim)


Lebih baru Lebih lama