Ende, KP
Hingga Sabtu 4/7 total jumlah kasus terpapar virus corona di Kabupaten Ende mencapai 1566 kasus. Sebanyak 1057 pasien sembuh, 485 pasien positif covid 19 dan 24 pasien meninggal dunia. Peningkatan jumlah kasus yang sangat signifikan ini membuat Pemkab Ende meningkatkan status penanganannya. Bahkan sejumlah langkah kini disiapkan Pemerintah mengantisipasi melinjaknya jumlah pasien sekaligus langkah penanganan dan pencegahan penyebaran virus covid 19. Stadion Marilonga kembali difungsikan sebagai tempat karantina terpusat bagi pasien yang terpapar virus covid 19.
Angka positif Covid-19 di Kabupaten Ende hingga awal Juli 2021 terus melonjak. Hal ini mendesak Pemerintah Kabupaten Ende melalui Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 untuk kembali mengaktifkan karantina terpusat di Stadion Marilonga Ende.
Kebijakan tersebut diambil Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 setelah melakukan rapat koordinasi bersama Forkompimda serta pimpinan OPD di Kabupaten Ende pada Sabtu, 3/7, di Rumah Jabatan Bupati Ende.
Pantauan media ini langsung di Stadion Marilonga, Minggu 4/7, seluruh fasilitas penginapan telah disediakan tim gugus tugas. Tiga tenda utama dan dua loccer room di Stadion Marilonga disiapkan bagi tempat tidur bagi pasien covid 19. Fasilitas tempat tidur sebanyak 100 unit disiapkan BPBD, Kodim 1602, dan Polres Ende.
“Untuk logistik semua sudah ready. Kalau untuk makan minum, teman-teman dari dinas sosial yang siapkan. Kita menyiapkan sarana fisik lainnya dan akan melengkapi fasilitas yang ada sesuai standar penanganan pasien covid 19 dan juga kebutihan kusus dari pasien. Petugas dan tim penanganan covid sudah siap bekerja sesuai petunjuk dari tim penanggulangan covid 19 Kabupaten Ende” ungkap Ida Muda Mite.
Bupati Ende, H. Djafar Achmad, Kapolres Ende, AKBP. Albertus Andreana dan Dandim 1602 Ende, Letkol. Inf. Nelson Paido Marpaung, memantau langsung persiapan tempat karantina terpusat di Stadion Marilonga Ende.
Bupati Djafar pada kesempatan tersebut menjelaskan, fasilitas karantina terpusat disiapkan untuk pasien yang terkonfirmasi positif di empat kecamatan dalam Kota Ende. Jika ada pasien yang terpaoar virus corona dan melakukan karantina mandiri, maka petugas akan memasang tanda dan tulisan pada rumah pasien. Perangkat pemerintah mulai dari RT, RW, Lurah, Desa dan camat diminta aktif membantu menjaga wilayah masing-masing, dan melakukan komunikasi dengan semua komponen untuk membantu menekan penyebaran virus covid 19.
“Fasilitas sudah siap, untuk empat kecamatan dalam kota Ende. Saat ini kita sedang koordinasi dengan para kapus dan camat. Sedangkan yang di luar kota, kebijakan karantina akan dilakukan di kecamatan melihat dengan eskalasi peningkatan kasus. Tim satuan tugas juga akan dibentik ditingkat kecamatan dan akan dibantu langsung oleh Kapolsek serta Danramil. Saya juga menugaskan para lurah, kepala desa dan camat untuk terus membangun komunikasi dalam budaya aji kae, dengan tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat, serta elemen lainnya agar membantu mengingatkan masyarakat mentaati protokol kesehatan. Saatbini semua harus berperan dan bekerja sama untuk menyelamatkan Kabupaten Ende jangan sampai menjadi wabah pandemi covid 19. Media juga harus membantu pemerintah dalam penyampaian informasi dan mengedukasi masyarakat ubtuk patuh pada anjuran serta menyampaikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah." tegas Bupati Djafar
Sementara itu, Dandim 1602 Ende Letkol Nelson Paido Marpaung meminta warga Kabupaten Ende untuk taat pada protokol kesehatan.
“Sebagai Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Ende, kami mendukung penuh kebijakan Pemkab Ende. Terima kasih buat Bupati Ende, yang memberikan respons cepat mengatasi sekaligus menentukan langkah penanganan dan pengendalian penyebaran covid 19. Secara teknis akan dibicarakan serta dibahas sesuai perkembangan yang terjadi nanti. Yang paling prnting saat ini ada kemauan bersama semua komponen untuk bergandengan tangan menyelamatkan Kabupaten Ende. Masyarakat kita harapkan untuk taat Prokes dan hindari kerumunan,” kata Dandim Nelson.
Menurut Kapolres Ende, AKBP. Albertus Andreana, dalam sitiasi seperti ini, sangat diharapkan semua komponen untuk bekerja sama tidak saling menunggu apalagi saling menyalahkan. Kerja keras dan tulus sebagai kunci utama bagi kita untuk keluar dari situasi yang sudah mengkhawatirkan ini.
"Penyebaran virus covid 19 untuk gelombang II sangat cepat dan ganas. Saya tidak inginkan ada kematian yang terus bertambah, dan yang terjadi seperti diwilayah lain. Kita butuh kesamaan presepsi dan gerak untuk menangani kondisi yang terus mengalami peningkatan. Tim harus secapatnya membuat SOP penanganan pasien covid sehibgga ada protokoler kerjanya. Jangan sampai kita tidak mampu menangani jika ada lonjakan jumlah pasien yang terpapar covid 19. Tim ini harus segera berjalan jika ada kekurangan segera dikomunikasikan dan operasi lapangan harus segera dilakukan untuk menekan penyebaran pandemi covid 19." tegas Kapolres Albertus Andreana.
Sejumlah anggota DPRD Ende juga terlihat memantau tempat karantina terpusat yang disiapkan Pemkab Ende. Anggota DPRD Ende, Orba K Ima, mengatakan, dalam penanganan pandemi covid 19, harus ada pembagian tupoksi kerja yang jelas. Tanggungjawab lapangan harus jelas diberikan kepada siapa. Begiti juga dengan sistim kerja harus mencerminkan kebersamaan. Nantinya dalam pelaksanaan serta evaluasi bisa diketaui dengan pasti lini mana yang timpang dan butuh pendampingan.
"Prinsipnya ada kerja secara bersama-sama dan terkoordinir dengan baik. Aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat memberikan keleluasaan kita untuk melakukan intervensi baik kebijakan dan anggaran. Ini yang harus dibicarakan dengan baik sehingga sistimnya juga bisa berjalan baik. Selama ini mungkin miskomunikasi sehingga ada pandangan lain terhadap pemerintah. Pada prinsipnya sebagai wakil rakyat kita mendukung penuh penanganan pandemi covid 19 di Kabuoaten Ende." tutup Orba K. Ima.(kp/tim)