Bupati Ende, H. Djafar Achmad |
Ende, KP
Masih segar dalam ingatan publik, kematian pasien positif covid 19, di desa Kanganara, kecamatan Detukeli hanya ditutup selembar terpal sebelum dimakamkan. Kabut duka tidak saja dirasakan Almarhum Lorensius Lolo dan keluarga tetapi dirasakan pulah oleh seluru masyarakat Kabupaten Ende. Publik pun bertanya seperti apa sistim dan mekanisme kerja tim penanggulangan covid 19 Kabupaten Ende sehingga peristiwa duka itu terjadi. Lemahnya sistim koordinasi dalam tim satgas sebagai pemicu utama. Bupati Ende, H. Djafar Achmad buka suara, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan keluarga terkait peristiwa tersebut.
Permohonan maaf tersebut disampaikan Bupati Ende, H. Djafar Achmad, saat menggelar pertemuan bersama pimpinan OKP di aula utama kantor dinas P dan K Ende, Senin 5/7. Menurut Bupati Djafar, tidak ada niat dan keinginan pemerintah memperlakukan masyarakat diluar batas kemanusiaan. Pemerintah akui lemahnya komunikasi menjadi penyebab utama terjadinya peristiwa tersebut. Memang sifatnya kasuistis, tetapi sebagai pemimpin, saya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga dan seluruh masyarakat Kabupaten Ende.
"Sebagai Bupati saya juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian di kecamatan Detukeli yang sempat viral beberapa waktu lalu. Kita akui kurangnya koordinasi dan komunikasi sehingga terjadi kasus tersebut. Kita akan lakukan perbaikan dan akan fokus penanganan untuk semua wilayah di Kabupaten Ende. Ada kelengahan dari pemerintah dan terjadi dihampir semua wilayah, dimana pada kwartal ke empat tahun 2020 penyebaran kasus covid 19 mengalami penurunan drastis. Saat itu kita gunakan untuk perbaikan dan peningkatan ekonomi masyarakat hingga kwartal pertama tahun 2021. Namun memasuki kwartal kedua tanun 2021, ada peningkatan penyebaran kasus yang sangat cepat. Pemerintah sedang melakukan identifikasi, penataan serta mencari formulasi penanganan yang terbaik, akan tetapi kasus tersebut sudah terjadi. Sekali lagi saya sebagai bupati Ende menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut." Ungkap Bupati Djafar.
Dalam penanganan pandemi covid 19 di Kabupaten Ende, pemerintah mengikuti anjuran pemerintah pusat menggunakan sistim gas dan rem. Jika ada peningkatan penyebaran dan pasien terpapar covid 19, pemerintah akan mengencangkan pengamanan diberbagai sektor. Jika kondisi penyebarannya landai dan stagnan, pemerintah memberikan kesempatan kepada pelaku usaha dan masyarakat untuk menjalankan aktifitas dibidang perekonomian.
"Memang berat dalam mengambil sikap, disatu sisi ada tuntutan untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran covid 19, disisi lain pertumbuhan ekonomi dan iklim usaha masyarakat juga perlu diperhatikan. Untuk itu pemerintah mengambil kebijakan mempertimbangkan kedua sisi tersebut. Saat ini dengan melihat angka kasus positif covid 19 yang terus menunjukan grafik peningkatan, pemerintah menetapkan tiga skenario penanganannya. Skenario pertama dengan melakukan operasi, razia penegakan protokol kesehatan serta, pembatasan aktifitas masyarakat. Skenario kedua, pemerintah menyiapkan lokasi untuk melakukan isolasi terpusat bagi pasien yang positif covid 19. Tiga lokasi baik dirumah jabatan bupati, KLK dan Stadion Marilonga disiapkan sebagai pusat isolasi bagi pasien covid 19. Skenario ketiga jika kondisi terus memburuk, pemerintah akan memberlakukan atau menerapkan PPKM darurat. Konsekwensinya tentu pada anggaran. Tim anggaran sedang melakukan perhitungan untuk mengantisipasi jika diberlakukan PPKM darurat." tegas Bupati Djafar.
Masih menurut Bupati Djafar, dalam menangani pandemi covid 19 di Kabupaten Ende, butuh partisipasi aktif dari semua stecholder dan masyarakat. Tidak mungkin berhasil jika pemerintah berjalan sendiri dalam penanganan pandemi covid 19.
"Pemerintah menyadari betul jika tanpa peran serta masyarakat dan stecholder lainnya, tentu tidak akan berhasil. Untuk itu, sebagai Bupati Ende, saya mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, kalangan kampus, para guru, aktifis dan OKP serta media masa, dan masyarakat, bergandengan tangan menangani pandemi covid 19 di Kabupaten Ende. Saya juga sudah menugaskan para camat, lurah, kepala desa, RW dan RT untuk membantu menjaga lingkungan dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat. Pendekatan secara kekeluargaan penting kita lakukan untuk kebaikan dan keselamatan bersama." pungkas Bupati Djafar.(kp/tim)