Akademisi, James D Adam didampingi mosalaki, meninjau langsung kondisi desa Bena sebagai salah satu desa binaan Bank NTT cabang Bajawa.
Bajawa, KP
Progres pembangunan yang dicapai dengan berbagai program yang ditawarkan pemerintah bermuara pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pemerintah saat ini menetapkan sektor pariwisata sebagai lokomotif pembangunan. Tanpa aksinyata tentunya sektor pariwisata di NTT akan mati suri. Bank NTT sebagai lembaga perbankan memiliki tanggung jawab moril memajukan dunia pariwisata di NTT. Mendukung program Pemprov NTT, Bank NTT menelurkan program pendampingan desa sekaligus menghidupkan sektor pariwisata di NTT. Perlahan namun pasti program pendampingan mulai menunjukan hasil yang menggembirakan. Roda perekonomian, pariwisata serta kreatifitas masyarakat mulai tumbuh. Misi besar dalam program pendampingan ini yaitu mewariskan kekayaan intektual pada generasi muda.
Bank NTT sebagai salah satu lembaga perbankan, tidak saja berorientasin profit namun terlibat langsung dalam program peningkatan ekonomi masyarakat. Program pendampingan desa mandiri secara tidak langsung mendukung program pemerintah provinsi NTT, dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah.
Akademisi dan juga Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) , James D Adam, kepada media ini, Senin 7/6 mengatakan, saat ini orientasi Bank NTT tidak hanya mendapatkan profit semata. Lahirnya program pendampingan desa menuju kemandirian desa, sebagai bukti keterlibatan langsung manajemen bank NTT dalam peningkatan perekonomian masyaraka.
Program ini harus berkesinambungan jangan ada ketergantungan kepada siapa pemimpinnya.
"Satu langkah yang luar biasa dilakukan lembaga perbankan, khususnya Bank NTT dengan melahirkan program pendampingan desa mandiri. Program ini harus terus dijalankan dan tidak boleh bergantung pada siapa pemimpinnya. Ini sebagai bukti nyata keterlibatan lembaga perbangkan dalam peningkatan ekonomi masyarakat, memajukan dunia pariwisata, serta membuka kesempatan kerja bagi generasi muda. Konkritnya bank NTT saat ini mendukung penuh program Pemprov NTT dengan berpartisipasi langsung dalam program pendampingan desa mandiri." ungkap James D Adam.
Sebagai lembaga perbankan milik Pemprov dan masyarakat NTT, lanjut James D Adam, keterlibatan dalam program pendampingan desa sangat tepat. Apalagi saat ini kita masih dalam masa pandemi covid 19. Program pendampingan desa tetentunya memiliki dampak tersendiri bagi masyarakat.
"Program pengembangan pariwisata dan peningkatan ekonomi kreatif masyarakat sangat tepat dalam situasi saat ini. Nilai positif lainnya yang bisa kita dapat dengan program ini, bisa sebagai ajang promosi bagi provinsi NTT semakin dikenal hingga ke mancanegara. Kita bisa lihat dari partisipasi penggunaan Lopo Dia Bisa dan Agen Dia Bisa. yang paling penting itu ada dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Ini butuh waktu dan proses yang panjang. Pengembangan ekonomi kreatif masyarakat, pelestarian sibol-simbol adat, tata cara adat, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi generasi muda, bisa kita capai dalam prigram ini. Ada satu nilai luhur yang saya petik dari program pendampingan desa mandiri, dimana program ini secara tidak langsung mewariskan budaya intelektual yang sudah ada sejak jaman dahulu. Warisan intelektual berupa hasil tenunan dan kerajinan tangan, sangat tinggi nilainya. Ini sudah ada sejak dahulu dan perlu dilestarikan. Dengan program ini saya yakin bisa menggairahkan kembali generasi muda untuk mewarisi kekayaan intelektual." tegas James D Adam.
Masih menurut James D Adam, dalam melakukan penilaian, kita berpatokan pada empat kriteria utama, yakni berapa banyak tingkat kunjungan, sektor usaha, desa, ketrampilan, partisipasi masyarakat. Penilaian yang kita berikan sangat independen dan objektif sesuai dengan pembobotan nilainya.
"Kita independen dalam memberikan penilaian sesuai fakta dan kondisi yang ada. Ini juga berkaitan dengan hasil yang akan kita umumkan dan nantinya akan dinilai oleh masyarakat. Yang paling penting bagi kita program ini sudah membantu melestarikan adat budaya, menggairahkan sektor pariwisata, melestarikan kekayaan intelektual dan berdampak langsung pada peningkatan perekonomian masyarakat. Ini contoh yang baik dari lembaga perbankan yang mau berpartisipasi langsung melakukan pendampingan bersama masyarakat. Konsep percepatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak positif. Konsekwensinya juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah baik ditingkat kabupaten dan provinsi." tutup James D Adam.(kp/tim)