Bupati Ende, H. Djafar Achmad |
Ende, KP
Fenomena terus menurunnya permukaan ait danau Kelimutu pada tiwu Ata Bupu, membuat cemas berbagai kalangan. Ikon wisata kebanggaan masyarakat Kabupaten Ende saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Permukaan air danau pada tiwu Ata Bupu terus mengalami penurunan sejak tahun 2019 lalu. Fenomena ini memunculkan beragam pendapat yang terus bergulir diruang publik.
Bupati Ende, H. Djafar Achmad, kepada media ini, Kamis 17/6 mengatakan,
berkaitan dengan kondisi tersebut diatas, Pemkab Ende saat ini sudah menyurati secara resmi badan Vulkanologi, untuk melakukan penelitian terkait fenomena penurunan permukaan air danau Kelimutu. Disamping itu, dalam waktu dekat ini, Pemkab Ende juga akan menggelar seremonial adat di pelataran danau Kelimutu.
Kondisi terkini Danau Kelimutu, Tiwu Ata Bupu |
"Pemerintah sudah mengeluarkan surat kepada badan Vulkanologi. Dalam surat tersebut Pemkab Ende meminta pihak Vulkanologi melakukan kajian ilmiah, terkait fenomena penurunan permukaan air pada Tiwu Ata Bupu. Kita menunggu jawaban kepastian dari pihak Vilcanologi melakukan penelitian dan pengkajian." Jelas Bupati Djafar.
Disamping itu lanjut Bupati Djafar, Pemkab Endw juga akan menggelar seremonial adat dipelataran danau Kelimutu. Ritual adat ini sebagai bentuk dan ungkapan penghormatan kepada leluhur sesuai dengan kepercayaan masyarakat yang berlangsung turun temurun.
"Kita sudah berkomunikasi dengan para mosalaki dari desa penyangga Danau Kelimutu. Para mosalaki juga bersepakat unyuk menggelar ritual adat pada bulan Juli. Secara spiritual masyarakat punya keyakinan dan mempunyai hubungan dengan para leluhur. Untuk kelengkapan ritual saat ini sedang disiapkan Pemkab Ende. Sebegai Bupati, saya mengajak masyarakat untuk tidak berasumsi terkait fenomena yang ada. Kita beraabar menanti hasil penelitian yang akan dilakukan badan Vulcanologi. Mudah-mudahan hasil penelitian tidak ada kaitan dengan hal lain." tegas Bupati Djafar. (kp/tim)