Penurunan permukaaan air danau Kelimutu pada Tiwu Ata Bupu
Ende,KP
Sejak tahun 2020 sudah terjadi penurunan permukaan air danau pada tiwu Ata Bupu. Sayangnya fenomena yang luar biasa dan baru pertama kali terjadi, belum juga ada sikap yang jelas dari Pemkab Ende melalui Dinas Pariwisata. Aset wisata milik masyarakat Kabupaten Ende terkesan dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan dan sikap yang jelas. Pemkab Ende terkesan pasrah pada fenomena alam yang terjadi saat ini. Belum ada sukap yang jelas dari pemkab Ende terkait fenomena alam ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Martinus Satban, kepada media ini, Selasa 18/5 mengatakan, berkaitan dengan fenomena alam yang terjadi di Danau Kelimutu, sudah masuk bidang keahlian untuk mengungkap apa penyebab penurunan permukaan air Danau Kelimutu. Sampai saat ini Dinas Pariwisata belum melakukan langkah apaun terkait kondisi yang terjadi di Danau Kelimutu. "Kita belum lakukan apa -apa, memang itu kita punya objek wisata tetapi kita dibatasi dengan ruang lain. Kita meminta pihak pengelolah dalam hal ini pihak TNK untuk melakukan pengkajian dan menjelaskan hasil kajian ilmiah kepada masyarakat. Kajian ilmiah harus melibatkan bidang geologi dan berbagai bidang terkait lainnya untuk melakukan pengkajian secara lengkap." Jelas Martinus Satban.
Berkaitan dengan fenomena penurunan permukaan air pada danau Kelimutu kususnya pada tiwu Ata Bupu, lanjut Martinus Satban, akan dibicarakan pada pertemuan pariwisata di Labuan Bajo. "Kita akan angkat persoalan ini pada pertemuan pariwisata yang akan digelar di Labuan Bajo dalam waktu dekat ini. Persoalan ini harus ada penjelasan secara ilmiah kepada masyarakat, sehingga tidak ada pro kontra lagi. Kita harapkan dalam pertemuan tersebut ada respons positif untuk mencari akar persoalan dan langkah penyelamatan terhadap salah satu destinasi wisata yang menjadi ikon pariwisata Kabupaten Ende." tutup Martinus Satban.(kp/tim)