Bupati, H. Djafar Achmad didampingi Dandim 1602 Ende, Letkol. Inv. Nelson Paido Makmur dan pimpinan OPD Setda Ende, menggelar jumpa pers di taman permenungan Bungkarno |
Ende, KP
Jelang perayaan hari lahir pancasila 1 Juni, Pemkab Ende kembali menggelar kegiatan parade kebangsaan. Namun parade kebangsaan yang digelar kali ini ditengah pandemi covid 19, tidak melibatkan peserta dalam jumlah besar. Target peserta parade kebangsaan sebanyak 50 peserta, dan wajib melaksanakan tes swab antigen dan mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan tahunan yang sudah dilaksanakan Pemkab Ende sejak beberapa waktu lalu, sempat terhenti dua tahun. Tahun 2021 ini Pemkab kembali menggelar parade kebangsaan secara sederhana dan tidak melibatkan peserta dalam jumlah besar.
Bupati Ende, H. Djafar Achmad, kepada media saat menggelar jumpa pers di Taman Permenungan Bungkarno, Minggu 30/5 petang, mengatakan, parade kebangsaan memperingati hari lahir pancasila 1 Juni akan kembali digelar. Namun pesertanya yang mengikuti parade kebangsaan berjumlah 50 orang, dan harus melaksanakan tes swab antigen serta mematuhi protokol kesehatan.
"Kita putuskan untuk kembali menggelar kegiatan parade kebangsaan yang sudah terhenti selama dua tahun. Kegiatan ini untuk kembali mengingatkan kepada generasi muda, keberadaan Kabupaten Ende dalam bingkai sejarah bangsa Indonesia. Napak tilas pengasingan Tokoh Proklamator Ir. Bungkarno yang diasingkan ke Ende tahun 1934, akan kembali digelar. Dari sinilah (Kota Ende) sang proklamator merenungkan dasar negara pancasila. Momentum bersejarah ini harus terus didengungkan dan menjadi kegiatan wajib sebagai bukti bagi kita untuk mengenang sejarah perjalanan bangsa. Konsep kita sebenarnya untuk menjadikan Ende sebagai kota seribu burung garuda. Simbol ini sebagai bentuk penghormatan kepada sang proklamator dan juga terus mengingatkan generasi muda tentang sejarah bangsa." Ungkap Bupati Djafar.
Masih menurut Buoati Djafar, saat ini Pemkab Ende akan fokus melakukan penataan situs - situs bersejarah yang ada di Kabupaten Ende. Pemkab akan mengelolah dan menjafikan situs sejarah sebagai salah satu destinasi wisata. "Kita akan tata kembali situs bersejarah yang ada di Kabupaten Ende dan akan dijadikan destinasi wisata sejarah. Generasi muda dari mana saja bisa datang belajar tentang sejarah perjalanan bangsa dan tokoh proklamator di Kabupaten Ende. Kita akan siapkan satu perpustakaan sejarah sehingga bisa menjadi refensi baik untuk studi penelitian maupun wawasan sejarah bagi generasi muda. Target besar kita dimana perayaan oeringatan hari lahirnya pancasila secara nasional akan dipusatkan di Ende. Untuk itu kita akan melakukan penataan situs bersejarah sebelum menggelar iven besar berskala nasional. Kita akan mencari berbagai referensi sejarah untuk melengkapi catatan sejarah, dan membuat narasi yang kuat tentang peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Ende. Karena disinilah (Kota Ende) sebagai rahimnya Pancasila." tutup Bupati Djafar.
Dandim 1602 Ende, Letkol Inv. Nelson Paido Makmur, pada kesempatan tersebut mengatakan, sebagai bangsa yang besar tentunya tidak akan melupakan seharah oerjalanan bangsa. Ideologi bangsa Indonesia dikandung di Kota Ende. Ini satu sejarah yang harus dikenang dan diwariskan kepada generasi muda agar tidak melupakan sejarah bangsa.
"Ada kebanggaan bagi saya sebagai Dandim Ende, bisa merayakan peringatan hari lahirnya Pancasila di Bumi tempat pancasila dikandung. Kita harus bisa memberikan penjelasan dan edukasi yang baik kepada seluruh masyarakat agar tidak mempolitisir kegiatan peringatan hari lahirnya pancasila. Selama pelaksanaan kegiatan kita juga akan menjalankan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan masa. Disamping itu sebagai wujud tanggung jawab prajurit TNI di Kabupaten Ende, akan mewujudkan Kota Ende sebagai kota rapih dan bersih serta menjaga citra kota Ende sebagai kota sejarah. Kota ini memiliki marwah tersendiri sebagai kota lahirnya ideologi bangsa. Ini harus kita kenang dan kita jaga serta lestarikan sebagai bangsa yang besar. Jangan sampai ada pihak yang menodai kota sejarah ini, karena itiu saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama melestarikan sejarah bangsa di kota tempat dikandungnya ideoloogi pancasila." tegas Dandim, Nelson Paido.(kp/tim)