Hasil Penjualan Minim, Belum Ada Petani Yang Beli Sapi

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Ende, Marianus Alexander

Ende,Kp

Langkah Pemprov NTT meluncurkan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pasalnya, hasil penjualan jagung masih sangat minim, sehingga masyarakat (petani) tidak mampu membeli sapi. Disamping itu proses pemasarannya masih sangat sederhana, dimana hasil panen jagung langsung dipasarkan dipasar tradisional. Belum adanyan pengusaha atau pihak ketiga yang mau membeli dan menampung hasil produksu para petani, menjadi persialan tersendiri.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Ende, Marianus Alexander, kepada media ini beberapa waktu lalu mengatakan, untuk program TJPS di Kabupaten Ende, secara umum berjalan baik, namun terkendala dalam pemasarannya. "Program TJPS  di Kabupaten Ende untuk musim tanam  Oktober-Maret sebanyak 127 ha sudah ditanami. Tanaman jagung yang susah dipanen sebanyak 6 ton, dengan total provitas 4 ton per hektar are. Total produksi untuk sementara sebanyak 24 ton." Ungkap Marianus Alexander.
Lebih jauh dijelaskan Marianus Alexander, dengan proyeksi jika 127 ha dipanen dengan provitas 4 ton per hektar, maka hasilnya bisa mencapai 508 ton. Hasil ini jika dikalkulasikan kedalan rupiah sesuai juklak panduan prongram TJPS 3.200 per kilo gram, maka uang yang diperoleh adalah 1.625.600.000 rupiah.
Kondisi yang terjadi saat ini, para petani kesulitan dalam hal pemasaran. Dampaknya hasil penhualan yang minim membuat para petani yang mampu membeli sapi. "Kondisi riil yang terjadi di lapangan dimana belum ada pengusaha yang akan membeli jagung sesuai rencana program TJPS. Masyarakat menjual saja di pasar yg ada. Akibatnya penjualannya sedikit, sehingga ada kesulitan untuk membeli  sapi. Secara umum hasil jagung sudah ada, namun masih sanngat sulit untuk pemasaran dalam jumlah besar. Kondisi ini berdampak pada belum satupun petani yang membeli sapi untuk program TJPS. Kendala ini harus dipikirkan bersama terutama berkaitan dengan pemasarannya danj uga kesiapan pengusaha yang mau membeli hasil pertanian (jagung) dalam jumlah besar. Jika semua kendala bisa diatasi maka program TJPS bisa berjalan dengan baik dan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat." Tegas Marianus Alexander.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama