31 Pemilik Ruko di Pasar Mbongawani Akan Diputus Kontrak

Ruko lantai dua di Pasar Mbongawani tanpa aktifitas usaha 

Ende,KP

Sebanyak 31 pemilik ruko di Pasar Mbongawani yang sudah menandatangani kontrak dengan Disperindak Ende, segera akan dilakukan pemutusan kontrak. Pasalnya dari 33 ruko yang berada di lantai dua Pasar Mbongawani, hanya dua saja yang beraktifitas. Sisanya 31 ruko dalam posisi tertutup atau tanpa aktifitas. Disperindag kembali membuka kesempatan bagi pelaku usaha yang mau memanfaatkan ruko tersebut sebagai tempat usahanya.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende, Efraim Diakon Aina, melalui Kepala Bidang Pengelila Sarana dan Prasarana  Pasar, Hilman Imran Toya, kepada media ini Kamis 20/5. Menurut Kabid Hilman Imran Toya, pihaknya susah menyampaikan teguran san peringatan bagi pemilik ruko yang sudah menandatangani kontrak dengan pihak dinas, untuk segera menempati dan membuka usahanya. Jangan sampai bangunan atau ruko di los pasar lantai dua ini dibiarkan kosong dan kesannya mubazir. "Kita sebagai pihak pengelola sarana dan prasarana pasarana pasar sudah memberikan teruran dan menyurati pemilik ruko yang ada. Namum sampai saat ini belum juga ada aktifitas atau respin dari pemilik ruko yang sudah menandatangani kontrak dengan pihak dinas. Kita akan mengambil sikap tegas dengan memutus kontrak bagi 31 pengusaha atau pemilik ruko lantai dua di Pasar Mbongawani." tegas Hilman Imran Toya.
Masih menurut Kabid Hilman Imran Toya, saat ini Dinas Perindag kembali membuka kesempatan bagi para pengusaha yang mau membuka usaha dan menempati ruko yang ada di lantai dua Pasar Mbongawani. Kita akan umumkan secara resmi ke publik. "Saat ini kita buka ruang bagi para pelaku usaha yang mau menjalankan usahanya dengan memanfaatkan ruko yang ada di Pasar Mbongawani. Rencananya bulan Oktober atau November akan kkita undang untuk membicarakan aktifitasnya. Persoalannya, sejak penandatanganan kontraknpada bulan Januari tahun 2020, aktifitanya terhenti sejak bulan Juni hingga saat ini. Kita sudah panggil dan tegur pemilik ruko, namun tisak ada respon. Alasannya, usaha penjualan sembako yang selama ini mereka jalani kalah bersaing dengan penjual sembako yang ada di lantai satu. Saat ini yang aktif cuma dua ruko yang menjual dengan sistim online tetapi aktifitasnya tetap memanfaatkan dua bangunan ruko tersebut. Kita mencoba untuk memberikan kesempatan bagi pengusaha lain yang mau membuka usaha dibidang kuliner, asesoris, elektronik, suku cadang. Satu bangunan juga siap dikontrakan untuk kegiatan perkantoran. Pemilihan usaha yang berbeda agar tidak terjadi persaingan usaha lagi dan ruko yang ada bisa kembali dimanfaatkan." Pungkas Kabid Hilman Imran Toya.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama