Korban Badai Seroja di Ende Terima Bantuan

Bupati Ende, H. Djafar Achmad, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban bencana badai seroja,23/4

Ende,Kp

Tiga pekan lalu provinsi NTT dihantam badai siklon tropis atau badai seroja. Bencana yang datang ibarat mimpi tersebut memporak porandakan hampir seluruh wilayah Provinsi NTT. NTT menangis, NTT berduka akibat hempasan badai yang terjadi hampir sepekan. Korban jiwa berjatuhan dimana-mana, tidak terhitung korban harta benda yang rusak dan hancur akibat terjangan agin. Saat ini Pemprov NTT dan masing-masing Pemkab mulai fokus melakukan pembenahan pasca terjangan badai siklon tropis. Untuk Pemkab Ende, 131 kepala keluarga dari 494 keluarga terdampak, hari ini menerima bantuan sembako dari Pemkab Ende. Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Ende, H. Djafar Achmad, Jumad 23/4.
Sebanyak 494 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana badai siklon tropis yang melanda wilayah NTT, termasuk wilayah kabupaten Ende menerima bantuan sembako secara bertahap dari Pemkab Ende.
Bencana angin siklon tropis, banjir, tanah longsor, gelombang pasang serta abrasi diwilayah kabupaten Ende, terjadi sejak tanggal 2 hingga 5 April 2021 lalu, masih meninggalkan beban duka bagi masyarakat. Apalagi saat ini dalam masa puasa ramadhan, warga terdampak harus menjalankan ibadah dalam kondisi yang memprihatinkan.
Penyerahan bantuan sembako bagi korban dilakukan secara simbolis oleh Bupati Ende, Haji Djafar Achmad, di Aula kantor camat Ende Utara,Jumad,(23/4).
Menurut Bupati Djafar, pendataan korban bencana badai siklon tropis seroja harus transparan, sehingga bantuan yang disalurkan tepat sasaran kepada warga terdampak bencana.
"Saya tegaskan, bagi ketua Rt, Rw, lurah maupun camat serta kepala desa, agar melakukan pendataan terhadap korban bencana dilakukan secara transparan.Jangan karena ada hubungan keluarga lalu diprioritaskan" tegasnya.
Bupati Djafar menjelaskan, pendataan harus by name by adres. Nantinya penyerahan bantuan ini akan ada pemeriksaan oleh aparat penegak hukum.Jangan sampai bantuan yang disalurkan tidak tepat sasaran.
"Saya minta, kita lakukan kontrol secara bersama-sama,termasuk teman-teman wartawan juga lakukan kontrol. Data harus benar-benar akurat dan bukan data akal-akalan hanya untuk mendapatkan bantuan. Hari ini semua pihak termasuk pemerintah pusat memberikan perhatian yang besar bagi bencana di NTT. Banyak bantuan yang datang termasuk kucuran anggaran untuk relokasi pasca bencana. Kalau kita tidak hati-hati dan jujur pasti akan berurusan dengan aparat penegak hukum. Saya ingatkan sekali lagi kepada semua pihak untuk memberikan data yang akurat dan objektif, sehingga alokasi bantian benar-benar tepat sasaran"ujarn Bupatu Djafar.
Bupati Djafar Achmad menambahkan data korban bencana badai siklon tropis ini akan diperbaharui terus, termasuk melakukan verifikasi data yang sudah ada, sehingga benar-benar akurat.
Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Ida Muda Mite, kepada media menjelaskan, saat ini BPBD Ende sedang melakukan verifikasi data korban bencana sesuai petunjuk dan standart yang sudah ditetapkan. "Kita terus memferivikasi data korban bencana badai siklon tropis. Standart yang kita gunakan berdasarkan hasil ferivikasi dengan pihak provinsi. Ada standart yang sudah ditetapkan, sehingga kita akan masukan korban terdampak sesuai standart tersebut. Untuk data rumah warga yang rusak akibat terjangan badai, saat ini kita bersama bidang perumahan Dinas PUPR Ende, sedang melakukan  oembahasan. Nanti datanya akan kita publikasikan sesuai kategori tingkat kerusakan dan besaran bantuan yang akan diberikan." jelas Ida Muda Mite.
Salah seorang warga terdampak siklon tropis seroja, Aisyah Abubakar, warga Aeisa, Kelurahan Roworena Barat mengaku bahagia dengan bantuan sembako yang disalurkan pemerintah daerah ini. "Saya, merasa senang dan bahagia dengan kepedulian dari pemerintah daerah. Apalagi saat puasa, bantuan sembako ini bisa membantu kebutuhan rumah tangga. Saya juga berharap agar tim pendataan bisa turun langsung ke kokasi sehingga mendaoatkan data yang benar sesuai tingkat kerusakannya. Kita semua mengalami kesusahan dan trauma, apalagi menjalankan ibadah puasa dengan kondisi yang seperti ini. Kita berharap kalau bisa sebelum hari raya sudah ada bantuan untuk perbaikan rumah sehingga kita bisa merayakannya dalam nuansa suka cita." ungkap Aisya.
Menurut Aisyah Abubakar saat terjadi badai siklon tropis seroja beberapa waktu lalu, menyebabkan tembok penahan rumahnya ambruk namun hingga saat ini belum diperbaiki. Pihaknya berharap kepada pemerintah daerah, selain membantu dalam bentuk sembako, juga memperhatikan kerusakan rumah warga akibat bencana badai siklon tropis seroja tersebut.
Secara keseluruhan total kepala keluarga terdampak akibat badai siklon tropis seroja di Kabuoaten Ende sebanyak 494 KK. Dari data yang ada total 131 kepla keluarga  yang sudah mendapat bantuan sembako. Sementara yang belum menerima bantuan sembako sebanyak 313 kepala keluarga.(Kp/tim)
Lebih baru Lebih lama