Ada Bau Menyengat Dari Tumpukan Material Longsoran


j


Ende, Kp
Sejak terjadinya longsoran pada Jumad dinihari 9/4 pukul 03.00 Wita, hingga hari ini petugas masih melakukan pembersihan material longsoran. Badan jalan utama juga belum terlihat akibat tumpulan material sepanjang 150 meter dengan tinggi tumpukan material 30 meter. Pihak satker jalan negara mengantisipasi dengan menggusur material longsoran disisi jalan, untuk dibuatkan jalan darurat. Saat ini akses dari dan menuju Kota Ende kembali berjalan normal, namun dilakukan dengan sistim buka tutup. Ditengah kegiatan penggusuran material, tercium aroma berbau busuk dari balik material longsoran. Belum dipastikan apakah itu merupakan bangkai manusia atau bangkai binatang yang tertutup longsoran. Pasalnya saat kejadian tidak ada saksi mata yang melihat secara langsung.
Camat Ende Utara, Junaidi, yang ditemui media ini dilokasi longsoran mengatakan, memang benar tadi ada informasi dari operator dan petugas pembersihan, mereka mencium adanya bau busuk dari tumpukan longsoran. Namun kita belum bisa pastikan bau busuk itu sumbernya dari mana. "Saya juga diinformasikan oleh petugas, mereka mencium adanya bau bangkai atau bau busuk dari balik longsoran. Kita belum bisa pastikan sumber bau tersebut secara pasti. Apakah itu bangkai manusia yang menjadi korban tertimbun material longsoran, atau bangkai binatang yang mungkin terkubur dibalik material longsoran. Saat ini petugas operator sementara menghentikan aktifitas, dan masyarakat yang antri sejak pagi mendesak untuk segera dibuka jalur tersebut. Untuk itu solusi yang kita ambil, akses jalan kita buka sementara untuk dilintasi masyarakat, nanti akan ditutup kembali untuk kepentingan penggusuran material longsoran." Ungkap Camat Junaidin.
Terpisah PPK 4.1 Satker PJN IV, Frumensia Sivia, kepada media di lokasi longsoran membenarkan adanya bau busuk dari balik bongkahan material yang menutup badan jalan. "Memang tadi kami dilaporkan petugas dan operator mencium bau busuk dari balik bingkahan material. Kita juga belum bisa pastikan dari mana sumbernya, tetapi kita sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan SatpolPP. Saat ini upaya penggusuran terpaksa dihentikan sementara untuk memberilan kesempatan kepada masyarakat melintasi jalur tersebut. Kesempatan ini digunakan untuk istirahat dan makan siang bagi petugas serta operator. Setelah itu jalur akan kita tutup dan kita lanjutkan penggusurannya." jelas Frumensia Silvia.
Lebih jauh dikatakannya, upaya menormalisasi untuk mendapatkan badan jalan diperkirakan hingga Kamis 15/4. Langkah ini untuk membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat, apalagi saat ini sudah memasuki bulan puasa bagi umat muslim. "Kita akan upayakan secepatnya material longsoran yang menutup badan jalan sudah digusur habis. Target kita paling lambat sampai hari Kamis 15/4, masyarakat sudah bisa melintasi jalur ini. Kita sudah kerahkan enam alat berat, diantaranya empat exavator, satu loder dan satu buldozer, dan dibagi dua titik penggusuran. Dari hitungan kami longsoran ini terjadi sepanjang 150 meter dengan tinggi material longsoran 30 meter. Sampai saat ini juga badan jalan belum kita dapat. Kita pake jalur alternatif saja. Kita juga akan merubah kebijakan untuk melakukan buka tutup jalan mulai pukul 16.00 wita hingga pukul 09.30 wita. Kita akan buka 17 jam untuk aktifitas masyarakat mengingat sesama saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa. Jadi aktifitas kerja akan kita hentikan pukul 16. 00 wita dan dilanjukan nanti pukul 09.00 wita. Sebelumnya kita membuka akses bagi masyarakat selama 15 jam,tetapi sudah memasuki bulan puasa maka kita tamba 2 (dua) jam lagi untuk perlintasan masyarakat. Untuk malam hari aktifitas penggusuran dihenrikan untuk menjaga keselamatan bersama, apalagi masih ada lonsoran kecil yang jatuh. Kita upayakan paling lambat hari kamis sudah bisa kembali normal." pungkas Frumesia Silvia.
Pantauan langsung media ini dilokasi longsoran, tepatnya di KM 2 arah barat Kota Ende, terlihat antrian kendaraan mengular hingga memasuki terminal Ndao, hal yang sama juga terjadi dari sisi barat, antrian kendaraan roda empat, roda enam dan roda dua hingga melewati Kampung Brai. Terlihat pula aparat SatpolPP Pemkab Ende ikut bersiaga dilokasi setelah mendapat informasi terkait aroma busuk dari balik material longsoran. Nampak pula Camat Ende Selatan, Junaidi, PPK 4.1 Satker PJN IV, Frumensia Silvia, dan aparat kepolisian dari satuan lantas Polres Ende, membantu mengatur arus lalu lintas. Petugas menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintasi longsoran demi keselamatan bersama.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama