Pemandangan unik, masyarakat berebutan untuk mendapatkan minyak tanah |
Ende,KP
Kelangkahan pasokan minyak tanah yang dialami masyarakat selama dua pekan terakir mulai terkuak. Langkah para wakil rakyat melakukan sidak pada Depo Pertamina dan Dinas Perindag Ende, membuka tabir adanya kong kalikong antara Agen dan Pangkalan minyak tanah. Mafia busuk mulai terbuka ke ruang publik. Mampukah ruang hukum menjadi akhir dari tiki -taka busuk para spekulan? Kita tunggu bersama sikap tegas yang bakal diambil Pemkab Ende, Aparat Kepolisian dan Pihak Pertamina Ende.
Komisi II DPRD Ende, Rabu 14/ 4 padaDepo Pertamina dan Disperindag Ende berakir manis. Ada indikasi kuat terjadi permaian segelintir orang untuk mendapatkan uang banyak dari situasi yang ada.
Ketua Komisi II DPRD Ende, Ylius C Nonga,kondisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi penyakit tahunan. Mestinya kita bisa prediksi sejak dini soal perilaku spekulan. "Kita mestinya bisa mengambil langkah cepat mengatasi hal ini. Tidak perlu kondisi ini terjadi berulang kali. Kita butuh alur distribusi yang jelas sehingga kita bisa petakan pada level mana terjadi masalah. Disamping itu kita juga mendapat informasi dari masyarakat, jika memasuki musim tender proyek yang ada pekerjaan hot mix maka minyak tanah pasti akan langkah. Ini terjadi setiap bulan Maret, April dan Mei." Tegas Yuius C Nonga.
Sementara itu, Anggota DPRD Ende, Margaretha Siga Sare, mengungkapkan data yang disampaikan masyarakat, dimana sejak tahun lalu terjadi penjualan minyak tanah secara terselubung. "Data yang disampaikan masyarakat kepada saya dimana terjadi penjualan minyak tanah dalam jumlah besar, dilokasi Desa Nangaba dan Nangaboa. Ada mobil tangki Pertamina yang membongkar muatan minyak tanah, dan disalin pada dua pic up penadah. Kita berharap bisa dilakukan investigasi dan diambil tindakan tegas.'" Ungkap Megi Siga Sare.
Anggota DPRD lainnya, Oktavianus Moa Mesi, menyayangkan kondisi yang ada dimasyarakat. Mestinya masyarakat tidak perlu pawai memikul jerigen berkeliling kota. "Kita sayangkan masyarakat memikul jerigen keliling kota untuk mencari minyak tanah. Perlu ada sidak dan tindak tegas jangan buat masyarakat kita susah dengan ulah oknum tertentu. Apalagi saat ini minyak tanah dijual dengan harga sesuka hati. Masyarakat sudah susah mendapatkan minyak tanah tetapi kalaupun ada harganya mencapau 50 ribu perliter. Ini harus ada sikap tegas dari para pihak terkait untuk menormalisasi kondiai yang ada. Saya yakin kalau dari atasnya baik maka dibawah juga baik, tetapi kalau sudah ada diskusi dan komunikasi pasti yang korban masyarakat" ungkap Vian Moa Mesi.
Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende, Kanisius Se, menjelaskan, pihaknya sudah menemukan akar persoalan sehingga terjadi kelangkahan minyak tanah. "Kita sudah mendapatkan benang merah yang mengakibatkan kelangkahan minyak tanah di masyarakat. Hari ini kita turunkan 13 tim untuk memantau langsung pada lima kecamatan. Ada indikasi kong kalikong antara agen dengan pangkalan dan sopir tangki dengan pangkalan. Agen mengeluarkan satu tangki dengan ukuran 5000 liter, dengan catatan mobil tersebut harus kembali dalam keadaan kosong. Sedangkan kondisi pabgkalan belum siap artinya belum punya uang maka didrop untuk oangkalan lain yang bersedia. Ada juga pangkalan yang menjadi anak emas, biasanya masing-masing pangkalan mendapat jatah 400 liter, tetapi didrop hingga 3000 - 4000 liter. Pangkalan menjualnya keluar wilayah yang sudah ditentukan dan tidak melayani masyarakat sekitar. " jelas Kanis Se.
Masih menurut Kanis Se, hal lain yang terjadi dimanapara agen mengisi drom yang bukan pangkalan resmi. Sementara minyak tanah hanya bisa dijual oleh oangkalan yang terdata di Disperindag. "Ada juga hal yang melanggar aturan yang dilakukan agen dimana mobil tangkinya menhisi drom milik masyarakat yang bukan pangkalan. Indikasinya tentu adanya penimbunan minyak tanah. Tidak itu saja sampai saat ini ada dua agen PT Surya Pratama dan CV. Bintang hingga saat ini belum menyampaikan laporan pendropinfan minyak tanah. Sedangkan dua agen lainnya UD Anggrek Sentosa dan PT Triguna Karya Mandiri dalam laporannya ada kehanggalan sial pendistribusian. Bahkan kita juga menemukan dua pangkalan dan pengecer yang menjual diatas harga HET, dimana seharusnya satu jerigen ukuran lima liter seharga 20 ribu, malah dijual dengan harga 50 ribu. Kita sudah minta Satpol PP untuk menyita barangnya sebagai barang bukti. Kita akan keluarkan surat panggilan dan akan mencabut ijin operasionalnya, begiti juga dengan para agen kita berharap pihak pertamina bisa mengambil tindakan tegas," pungkas Kanisius Se.
Kepala Depo Pertamina Ende, Ida Bagus Kade Adyasa, didampingi Sales Branch Manager Rayon III NTT Flores Barat, Nuriva Joko Wibowo, menjelaskan, kondisi stok minyak di Depo Pertamina Ende sangat aman. "Stok yang ada pada kita aman untuk 14 hari kedepan. Agen membeli minyak tanah sesuai dengan kuota dan itu yang kita layani. Kalau agen tidak benar kita akan ambil tindakan tegas dengan mencabut ijin agen. Tidak ada lagi peringatan pertama, kedua atau ketiga. Karena itu tugas dan tanggung jawab kami." Ungkap Ida Bagus Kade Adyasa.(kp/tim)