Peserta Bimbingan Teknis mengatasi virus ASF saat melakukan foto bersama Kepala Balai Besar Pertanian dan Peternakan NTT, Bambang Haryanto
Ende,KP
Sejak pertengahan tahun 2020 lalu hingga saat ini ribuan ekor babi mati terserang virus ASF. Hingga saat ini pula belum ada penangkal,vaksin atau obat yang ditemukan untuk menangani virys ASF. Kondisiini berdampak langsung pada sektor peternakan masyarakat yang mengalami kerugian besar akibat kematian ternak babi. Apalagi perekonomian saat ini juga dalam kondisi lesu akibat terpaan pandemi covid 19.
Untuk kembali menggairahkan dan menghidupkan kembali semangat baru bagi para peternak, Pemerintah melalui balai besar pertanian dan peternakan menggelar bimbingan teknis bagi para peternak di Kabupaten Ende. Kegiatan ini untuk menjawab aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada Anghota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat. Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Wisata, Rabu 24/3 dilakukan secara virtual, dan dibuka secara labgsubg oleh Bunda Julie Sutrino Laiskodat. "Saya perlu sampaikan kepada seluruh peserta yang hadir untuk mengikuti dengan baik pelaksanaan bimbingan teknis ini sebagai bekal bagi kita bersama. Ini adalah jawaban aspirasi yang dititipkan kepada saya dan saya perjuangkan sehingga kita bisa meminimalisir penyebaran virus ASF. Disamping itu debfan kegiatan ini juga bisa menggairahkan kembali semangat kewirausahaan kita, khususnya bagi para peternak untuk kembali bangkit. Saya sangat yakin denfan kegiatan ini kita bisa menerapkan dalam proses kerja dilapangan, dan tentunya akan membawa hasil yang baik pula bagi kita." Ungkap Bunda Julie Sutrisno Laiskodat.
Masih menurut Istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, kegiatan bimtek ini akan dilakukan untuk 5 kabupaten yakni Kabupaten Manggarai Barat, Ngada, Nagekeo, Ende dan Flores Timur. "Saya mohon maaf, semestinya saya ikut bersama tim teknis untuk memberikan bimbingan teknis, sekaligus membangkitkan semangat kewirausahaan yang sedang lesu ini. Namun karrna ada tugas yang harus saya jalani maka saya tidak berkesempatan hadir. Tetapi saya begitu uakin denfan semangat yang kuat untuk kembali bangkit tentunya amkan mendapatkan hasil yang baik pula. Memang saat ini belum ada vaksun untuk mengatasi virus ASF, namun kita bisa lakukan dengan langkah lain untuk meminimalisir penyebaran virus ASF." Ajak Bunda Julie Sutrisno.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD yang juga Ketua DPD II Partai NasDem Kabpoaten Ende, Ericos Emanuel Rede, pada kesempatan tersebut mengatakan, saat ini memang kita dihadapkan pada dua persoalan besar yakni pandemi covid 19 dan pandemi virus ASF. Namun kita harus bisa bangkit dan kembali melakukan aktifitas usaha kita untuk memperbaiki perekonomian kita. "Saat ini mau tidak mau, suka atau tidak suka kita sedang menghadapi dua situasi yang sangat berat. Belum habis pandemi covid 19, kita kembali dihantam dengan pandemi virus ASF. Kita tidak bisa habya berharap agar pandemi ini segera berlalu, tetapi kita harus bisa menciptakan inovasi baru, cara baru dan strategi baru untuk bisa kembali bangkit ditengah pandemi. Sebagai pimpinan DPRD Ende, saya sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan cara terbaik menangkal penyebaran virus ASF. Saya berharap agar semua kita yang hadir saat ini bisa mengikuti dan mencerna dengan baik apa yang disampaikan para instruktur untuk kebaikan kita bersama. Jika ini kita lakukan dengan baik saya yakin para oeternak dan masyarakat umum bisa kembali melaksanakan aktifitas dengan baik. Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bunda Julie Sutrisno Laiskodat yang sangat peduli dan menyuarakan aspirasi masyarakat, dengan menghadirkan instruktur terbaik di Kabupaten Ende." Tegas Eric Rede.
Sementara itu menurut Sekertaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende, Videlis Bova, sebagai dinas teknis teknis akan memberikan pensampingan melalui penyuluh lapangan. "Selama pandemi virus ASF, kita terus melakukan pebdampingan dan memberikan pemahaman kepada peternakan untuk merubah pola dan cara beternak. Kami juga terus mengedukasi dengan mensisiakisasikan tentang manfaat biosecurity, serta menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak, untuk meminimalisir penyebaran virus ASF." terang Videlis Bova.
Kepala Balai Besar Pertanian dan Peternakan NTT, drh. Bambang Haryanto kepada media mengatakan, kegiatan hari ini berupa bimbingan teknis khusus bagi oetani dan peternak yang ada di Kabupaten Ende. "Ini merupakan jawaban aspirasi masyarakat yang dititipkan kepada Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat . Aspirasi itu berupa keresahan dikalabgan masyarakat dan peternak terkait wabah virus ASF. Untuk itu pihak kementrian berkewajiban memberikan edukasi untuk langkah pencegahannya, karena hingga saat ini belum ada vaksin atau obat penangkal virus ASF." Ungkap Bambang Haryanto.
Lebih jauh dikatakannya, untuk peningkatan pengamanan bisa kita gunakan dengan biosecurity. Prispnya bagi peternak bisa menjaga kebersihan dan membuat sanitasi yang baik serta menjaga pakan yang diberikan kepada hewan ternak. "Kita debgan menerapkan biosecurity dan menjaga kebersihan serta sanitasi yang baik, sudah pasti hewan ternak kita aman. Disamping itu sanitasinya juga harus kita perhatikan sehingga tidak menjadi media penyebar virus ASF. Tidak itu saja, sebagai peternak harus juga menjaga kebersihan karena bisa juga sebagai media penyebar virus ASF. Ini yang akan kita jelaskan langkah antisipasinya, sehingga para peternak tidak perku takut untuk kembali berusaha." Pungkas Bambang Haryanto.(kp/tim)