Kadis PUPR Ende, Frans Lewang didampingi Kabid Bina Marga, Nasrul Majid, saat memberikan keterangan pers kepada media, Jumad 19/2
Ende, KP
Polemik panjang terkait pengerjaan jalur jalan Puukungu-Orekose terus berlanjut. Cerita dan fakta silih berganti ditampilkan diruang publik. Entah apa motif dibalik tampilan informasi yang disajikan diruang publik. Faktanya pengerjaan salah satu ruas jalan utama tersebut sudah tuntas. Mungkinkah ada target lain atau titipan kepentingan dibalik sajian informasi tersebut ataukah ada fakta yang tersembunyi yang membutuhkan pembuktian hukum? Publik tentu bertanya-tanya apa dibalik "konflik" Puukungu -Orekose. Yang pastinya fakta yang ada pengerjaan jalur jalan tersebut sudah tuntas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)
Fransiskus Lewang, kepada media diruang kerjanya, Jumad 19/2 menegaskan, pengerjaan jalur jalan Puukungu - Orekose sudah tuntas. Salah satu jalur jalan utama ini sudah tuntas dikerjakan dan tidak ada titik yang tidak dikerjakan. "Kita tegaskan kalau bicara salah satu jalur jalan utama yang menghubungkan Kecanatan Nangapanda dan Kecamatan maukaro itu sudah tuntas. Tidak ada titik yang belum dikerjakan. Yang perlu diingat dalam nomenklatur awal itu pengerjaan jalur jalan untuk Puukungu - Orekose. Tetapi dalam perjalanannya ada perubahan nomenklatur pengerjaan jalur jalan tersebut menjadi Puukungu - Orekose -Kambubheka. Ini untuk menjawab sisa ruas jalan yang belum dikerjakan dalam jalur jalan tersebut. Tetapi kalau bicara ruas jalan Puukungu -Orekose sudah tuntas." tegas Kadis Fransiskus Lewang.
Lebih jauh dijelaskan Kadis PU, Frans Lewang, jalur jalan Puukungu - Orekose sejak tahun 2015 mulai dilakukan peningkatan dengan menggunakan hotmix. "Sejak tahun 2015 kita sudah mulai melakukan hotmiks untuk ruas jalan Puukungu - Orekose. Sedangkan untuk panjang jalur jalan Puukungu - Orekose sendiri ada 15 KM. Hingga kini untuk ruas jalan tersebut sudah dikerjakan sepanjang 21 KM dengan total anggaran 42 Miliar rupiah. Masih tersisa 12,2 KM yang belum dikerjakan atau belum ditangani. Jalur jalan yang belum dikerjakan atau ditangani itu dari kampung Oja menuju Kambubheka. Sedangkan dari Kambubheka menuju perbatasan Kabupaten Nagekeo sepanjang 4 KM sudah dikerjakan. Kita tetap prioritas peningkatan jalan untuk menyelesaikan ruas yang belum dikerjakan sepanjang 12,2 KM. Namun kita juga perlu dukungan dana apalagi ditengah pandemi seperti sekarang ini tentu ada refocusing anggaran. Sementara itu kita juga harus memperhatikan ruas jalan lainnya yang menjadi jalur utama di Kabupaten Ende yang membutuhkan penanganan juga. Kita terbuka dalam berbagai proses dan penanganan, bahkan jika ada kejadian berkaitan dengan longsor atau jalur jalan putus, pasti ada pemberitahuan dari kepala desa atau camat. Selama ini belum ada penyampaian terkait kondisi tersebut. Memang kita akui dengan intensitas hujan yang tinggi sangat rawan terjadi longsoran, tetapi dengan lebar badan jalan yang ada, arus transportasi tetap berjalan seperti biasa. Sebagai kadis saya respon dengan berbagai informasi, sehingga saya perintahkan Kabid Binamarga untuk turun langsung kesemua lokasi jalan yang dilaporkan ada persoalan tersebut." pungkas Frans Lewang.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Nasrul Majid, kepada media mengatakan, sejak adanya informasi kerusakan dan longsoran pada satu titik di jalur jalan Puukungu - Orekose, pihaknya langsung mendatangi lokasi tersebut. "Kita setelah mendapat informasi dan perintah dari atasan langsung turun memantau kelokasi. Faktanya dilokasi kondisinya baik dan tidak ada persoalan, arus transportasi tetap berjalan normal. Memang masih ada titik sepanjang 12,2 KM yang belum kita kerjakan karena keterbatasan dana. Kita akan menggunakan sistim long segmen sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat diwilayah tersebut. Kita hanya melakukan pemeliharaan saja dengan dana yang sangat terbatas. Dalam program kerja kita tidak saja untuk jalur tersebut tetapi juga untuk jalur jalan lainnya menuju sentra produksi yang ada di Kabupaten Ende. Komitmen kita seperti itu menyelesaikan yang sisa pada jalur tersebut namun harus juga dilihat dengan fisikal yang kita miliki. Kita berharap tahun ini tidak ada perubahan anggaran sehingga bisa dituntaskan." Ungkap Nasrul.
Lebih jauh dikatakannya, Untuk tahun ini Dinas PUPR nendapat alokasi anggaran dari dana DAK sebesar 13 Miliar. Kita juga berharap jika pada perubahan anggaran masih memungkinkan maka akan kita prioritaskan mungkin untuk perbaikan dan pemeliharaan. Kita tetap merespon apa yang disampaikan publik untuk peningkatan kinerja dan pelayanan kita kepada masyarakat. Yang perlu diingat, saat ini ada perubahan nomenklatur dari Puukungu -Orekose, menjadi Puukungu - Orekose - Kambubheka. Pertimbangan kita untuk jangkauan pelayanan sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan menyelesaikan salah satu program Pemkab Ende." tegas Nasrul. (Kp/tim)