Penanggung jawab FPB, Phipus Kami menyerahkan berta acara serah terima bantuan kepada koordinatir Posko Barakat. |
Erupsi Gunung Ile Lewutolok di Kabupaten Lembata
Provinsi, NTT menyisakan duka yang mendalam. Aktifitas masyarakat pada dua kecamatan yang terdampak langsung erupsi dipastikan terhenti total. Kisah duka yang dialami warga kian bertambah mana kala ada polemik yang muncul soal penanganan pengungsi ditatanan pemerintahan. Ironis memang, namun inilah fakta yang tidak terbantahkan sebelum ada perubahan kebijakan penanganan terhadap para pengungsi.
Kondisi yang dialami warga dua kecamatan yang terdampak erupsi tersebut menggugah hati para pihak untuk bersama merasakan duka yang mereka rasakan.
Forum Peduli Bencana Kabupaten Ende ( FPB) untuk Lembata, kembali menggelar aksi kemanusiaan menggalang dana bagi oara korvan erupsigunung Ile Lewo Tolok.
Koordinator umum dan penanggung jawab kegiatan Forum Peduli Bencana Lembata, Philipus Kami, kepada kelimutu pos, Jumad 11/12 mengatakan, berdasarkan hasil rapat evaluasi dan mencermati secara langsung kondisi yang terjadi diKabupaten Lembata, FPB memutuskan untuk melanjutkan aksi kemanusian dengan oenggalangan dana dan bantuan bagi para korban.
"Untuk tahap awal forum sudah melakukan aksi penggalangan bantuan dan sudah mengantarkan secara langsung ke Kabuoaten Lembata. Donasi yang diberikan masyarakatlangsung kita serahkan pada Posko Barakat. Namun setelah kita secara langsung bertemu dengan para pengungsi dan juga adanya informasi terjadi lagi erupsi maka sesuai kesepakatan bersama, kita akan tetap membuka posko kemanusian. Kita akan terus melakukan aksi kemanusian untuk membantu sesama saudara kita di Kabupaten Lembata." ungkap Philipus Kami.
Masih menurut Philipus Kami, tugas pertama FPB sudah menyalurkan bantuan secara langsung beberapa waktu lalu. Bantuan yang kami donasikan itu semuanya berasal dari masyarakat Kabuoaten Ende. "Apa yang kita antar untuk saudara kita kirban erupsi gunung Ile Lewotolok sebagai bukti cinta masyarakat Kabuoaten Ende. Mereka memberikan dengan penuh kasih dan ketulusan. Ini sebagai tanda bahwa rasa persaudaraandi NTT masih sangat tinggi. Kita berharap apa yang sudah kita berikan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk meribgankan beban yang ada." tutup Philipus Kami.(SB)